Industri jasa keuangan (IJK) di wilayah Sulteng tetap stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga
Palu, Sulteng (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor keuangan di wilayah Sulawesi Tengah hingga triwulan III 2023 tetap stabil dengan pertumbuhan yang positif.

"Industri jasa keuangan (IJK) di wilayah Sulteng tetap stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga," kata Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo di Palu, Sulteng, Kamis.
 
Ia menuturkan para periode triwulan III 2023 secara year-on-year (yoy), seluruh indikator masih menunjukkan pertumbuhan positif seiring dengan kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan.
 
OJK mencatat aset perbankan pada posisi September 2023 mengalami kenaikan sebesar 5,36 persen, yakni dari Rp58,99 triliun pada September 2022 menjadi Rp62,15 triliun pada September 2023.
 
Selanjutnya, perhimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada periode yang sama juga mengalami peningkatan sebesar 4,32 persen, yakni dari sebelumnya Rp30,11 triliun menjadi Rp31,41 triliun.
 
Sedangkan, untuk kredit perbankan mengalami peningkatan sebesar 10,01 persen, yakni dari Rp41,86 triliun pada September tahun lalu menjadi Rp46,05 triliun pada bulan yang sama tahun ini dengan kualitas non-performing loan (NPL) yang tetap terjaga di angka 1,87 persen.
 
"September 2023, kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan sebesar 13,39 persen dengan nilai aset tercatat sebesar Rp2,88 triliun, dan pembiayaan syariah masih menunjukkan tren positif tumbuh sebesar 17,27 persen menjadi Rp2,58 triliun dari Rp2,2 triliun pada September 2022," kata Triyono.
 
Menurut dia, melihat pertumbuhan pembiayaan syariah yang mencapai double digit, pihaknya terus mendorong masyarakat untuk tidak hanya memanfaatkan pembiayaan syariah namun juga memanfaatkan produk simpanan bank syariah agar dana pihak ketiga perbankan syariah dapat tumbuh lebih optimal.
 
Sementara itu, kata dia, untuk perkembangan kinerja perusahaan pembiayaan di Sulawesi Tengah pada Agustus 2023 tumbuh positif dengan penyaluran pembiayaan meningkat 14,82 persen menjadi Rp5,94 triliun dari Rp5,18 triliun pada Agustus 2022 dengan non-performing financing yang masih terjaga di angka 2,35 persen.
 
"Dari sisi pembiayaan peer-to-peer lending, outstanding pinjaman tercatat sebesar Rp274,23 miliar meningkat 19,41 persen yoy dengan jumlah rekening penerima aktif sebanyak 114.291 rekening dengan TWP 90 berada pada angka 1,93 persen," ujarnya.
 
Adapun untuk sektor dana pensiun, katanya, menunjukkan tren menurun selama dua bulan terakhir dimana nilai tersebut disebabkan pergeseran dari jumlah peserta aktif menjadi peserta pasif sehingga berdampak pada penerimaan iuran dari peserta aktif yang dikelola oleh pengelola dana pensiun di Sulawesi Tengah.
 
"Namun demikian, secara yoy sektor dana pensiun masih menunjukkan tren positif untuk pertumbuhan aset dimana per September 2023 total aset mencapai Rp96,26 miliar atau tumbuh 9,62 persen yoy, dan total investasi mencapai Rp92,84 miliar atau tumbuh 7,95 persen yoy," katanya.

Baca juga: OJK Sulteng mencatat pertumbuhan pesat penyaluran kredit di BPR
Baca juga: OJK menerima 644 layanan konsumen dari Januari-Agustus 2023
Baca juga: OJK Sulteng tingkatkan literasi dan inklusi keuangan di pedesaan

Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023