Yogyakarta (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla meminta agar pelayanan Rumah Sakit Islam ke depan lebih ditingkatkan, khususnya yang menyangkut kualitas para dokter dan para petugas medis. Hal tersebut diungkapkan Wapres ketika membuka Konvensi Ilmuan Internasional ke-3 Asosiasi Dokter-Dokter Islam Internasional (FIMA) di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Rabu. "Saat ini sudah lebih dari 200 rumah sakit Islam sedang tumbuh dan berkembang di Indonesia, sekarang bagaimana kita meningkatkan kualitas RS tersebut agar bisa lebih memberi kontribusi kepada masyarakat," katanya. Wapres berharap, melalui konvensi tersebut FIMA dapat membantu peningkatan kualitas dokter dan tenaga medis Indonesia. Dalam kesempatan itu, Wapres menyatakan terima kasihnya atas kiprah FIMA yang telah banyak memberikan perhatian dan bantuan terhadap korban bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Dalam dua tahun terakhir, kata Wapres, Indonesia banyak dilanda bencana alam seperti gempa dan tsunami di Aceh, banjir di berbagai tempat, gempa di Yogyakarta dan Jateng serta terakhir gempa dan tsunami di pesisir pantai selatan Jabar dan Jateng pada Senin (17/7) sore. "Pemerintah mengucapkan terima kasih, khususnya kepada para tenaga medis dan organisasi dokter internasional yang berpartisipasi memberikan bantuan," katanya. Para dokter dan tenaga medis, katanya, sangat dibutuhkan bagi para korban dan pengungsi. Karena itu, Wapres berharap organisasi dokter bisa lebih meningkatkan kemampuannya dalam menangani bencana alam. "Sistem penanganan bencana yang baik akan dapat menolong banyak orang," katanya. Hadir dalam acara itu antara lain Menkes Siti Fadhilah Supari, Menag Maftuh Basyuni, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Ketua Panitia Konvensi Rusdi Lamsudin, dan Presiden FIMA, Dr Musa bin Mohammad Nordin. Dalam kesempatan tersebut, Sri Sultan HB X secara khusus menyampaikan bahwa saat ini Yogyakarta sedang dalam tahap pemulihan pasca bencana gempa beberapa waktu lalu. Ia juga menyampaikan rasa penghargaan dan terimakasihnya atas kiprah dokter dan tenaga medis muslim yang menunjukkan kepedulian terhadap korban bencana di berbagai tempat, termasuk Yogyakarta. Sementara itu, Presiden FIMA Dr Musa bin Mohammad Nordin mengatakan bahwa manajemen bencana akan menjadi fokus perhatian FIMA mengingat banyak terjadinya bencana alam di dunia seperti gempa, tsunami dan badai Katarina. Ia menambahkan, Konvensi Ilmuan Internasional FIMA tersebut akan diikuti dengan dua Workshop mengenai manajemen rumah sakit Islam dan pendidikan medis dalam perspektif Islam. Acara tersebut diikuti sekitar 350 peserta dari 15 negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Pakistan, Arab Saudi, Palestina, dan Afrika Selatan. (*)

Copyright © ANTARA 2006