Kita bisa aksi dari pertama kali dapat kabar, sampai dengan mereka siap itu di angka 25 menit maksimal
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) berkomitmen untuk mempercepat respon permintaan evakuasi saat terjadi bencana, termasuk dalam menghadapi potensi banjir di Jakarta dan sekitarnya.

Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo di Jakarta Kamis mengatakan, setiap kejadian pelaporan evakuasi melalui hotline 115 akan diproses, maksimal dalam waktu 25 menit hingga di lokasi kejadian.

Kusworo menjelaskan dalam sehari, pihaknya bisa menerima 7-10 permintaan evakuasi dari kejadian bencana yang berlangsung seperti orang tenggelam, tabrakan kapal laut, dan lain sebagainya.

"Kita bisa aksi dari pertama kali dapat kabar, sampai dengan mereka siap itu di angka 25 menit maksimal," kata Kusworo.

Kusworo memastikan ia memonitor setiap laporan permintaan evakuasi yang masuk ke Basarnas, yang selalu tersedia 24 jam.

Ia juga mengatakan dalam simulasi penanganan korban kritis akibat banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya, di Danau Sunter Jakarta Utara, Kamis pagi, juga menguji kecepatan respon dari para anggota dan potensi SAR.

Kepala Basarnas menjelaskan, kekuatan tim SAR yang ada di Jakarta dan sekitarnya mencapai 4.000 orang lebih.

Basarnas sendiri mengerahkan berbagai peralatan dan sarana prasarana SAR air, seperti perahu karet jenis Landing Craft Rubberboat (LCR), Rigit Inflatable Boat (RIB), hovercraft, invlatable raft, peralatan selam, jetsky, aqua eyes, Diver Mounted Display (DMD), Remotly Operated Vehicle (ROV), hingga kendaraan amphibi ATV.

“Simulasi ini kami laksanakan khusus di Jakarta. Namun, kami juga telah menginstruksikan kepada Unit Pelaksana Teknis atau Kantor SAR yang ada di seluruh Indonesia untuk melaksanakan siaga dan quick action dalam menghadapi perubahan musim, khususnya bencana hidrometeorologi yang mengancam keselamatan masyarakat di wilayah kerja masing-masing,” katanya.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023