'Renewable energy' atau EBT ini juga kita sangat butuh investasi dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat
Jakarta (ANTARA) - Ekonom makroekonomi dan pasar keuangan Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LPEM FEB) Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky menyampaikan Indonesia perlu menarik investasi sektor transisi energi, khususnya energi baru terbarukan (EBT) di forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

"Renewable energy atau EBT ini juga kita sangat butuh investasi dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat," kata Teuku kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ia menyampaikan pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2023 yang digelar di San Fransisco, Amerika Serikat, dapat dijadikan momentum untuk menarik investasi ke Indonesia.

Menurut dia, investasi di sektor EBT sejalan dengan target Indonesia menuju net zero emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat.

Selain itu, melalui forum internasional yang dihadiri Presiden Joko Widodo tersebut, Indonesia juga perlu meningkatkan investasi di sektor manufaktur untuk menciptakan nilai tambah dari hilirisasi.

"Apakah ini spesifik di nikel? Tidak juga. Berbagai sektor manufaktur yang mendorong hilirisasi, ini menjadi baik untuk Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut Teuku menyampaikan pemerintah perlu menjamin kepastian hukum usaha, kemudahan akses lahan, hingga property rights agar iklim investasi tetap terjaga sehingga para investor yakin untuk berinvestasi di Indonesia.

Baca juga: RI tekankan produktivitas jadi kunci penting ekonomi berkelanjutan

Baca juga: Mendag dampingi Presiden Jokowi dalam KTT OKI dan APEC 2023


Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja di Indonesia akan terus meningkat.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga bidang kerja sama, yang dapat menjadi fokus ASEAN Caucus dalam Dewan Penasihat Bisnis APEC (APEC Business Advisory Council).

Jokowi mengatakan fokus pertama adalah percepatan transisi energi, di antaranya mengenai kesepakatan ASEAN menjadi global hub industri kendaraan listrik.

Menurut dia, transisi energi juga membutuhkan dukungan investasi, dukungan teknologi, di mana prakarsa Indo Pacific impact fund itu dapat memiliki peran yang signifikan.

Selain itu, fokus penting lain ialah soal pencapaian netralitas karbon.

Jokowi menyampaikan bahwa perekonomian harus tetap berkembang seiring dengan komitmen ASEAN untuk turut menjaga lingkungan.

Ketiga, mendorong peran aktif ASEAN Caucus dalam mendukung komitmen ASEAN mempercepat implementasi pembayaran digital batas melalui kerja sama lembaga-lembaga keuangan.

Baca juga: Kementerian ESDM beberkan strategi percepatan transisi energi

Baca juga: Presiden: Indonesia kaya potensi EBT, manfaatkan untuk masa depan Bumi

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023