Kami terus berupaya menarik minat para investor untuk melakukan investasi di sektor pertanian dengan kemudahan berusaha
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian meluncurkan Aplikasi Perizinan Pertanian pada gelaran 1st Agri-Investment Forum and Expo (AIFE) 2023 di Mojokerto, Jawa Timur, sebagai upaya menciptakan iklim kemudahan berusaha di sektor pertanian.

“Kami terus berupaya menarik minat para investor untuk melakukan investasi di sektor pertanian dengan kemudahan berusaha. Kami berharap tingkat Ease of Doing Business (EoDB) di Indonesia dapat meningkat dengan kontribusi dari sektor pertanian,” kara Plt. Sekretaris Jenderal Kementan Prihasto Setyanto saat membuka kegiatan secara daring di Jakarta, Kamis.

Prihasto menyampaikan bahwa aplikasi tersebut akan menjadi pintu masuk pelayanan perizinan di Kementerian Pertanian yang akan memudahkan para pelaku usaha dalam memproses perizinan serta sudah terintegrasi dengan OSS, INSW dan aplikasi-aplikasi di Kementan.

Kementan sesuai komitmen Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, lanjutnya, senantiasa meningkatkan kemudahan usaha bagi investor pertanian.

Berdasarkan survei terakhir Bank Dunia dalam mengurutkan peringkat negara-negara berdasarkan tingkat kemudahan berusahanya atau EoDB, Indonesia berada pada peringkat 72.

Baca juga: Kementan telah beri rekomendasi peremajaan sawit seluas 319.699 ha

Baca juga: Mentan tinjau lahan rawa di Kalsel guna jaga produksi pangan nasional


Melalui peluncuran aplikasi dan juga forum diskusi 1st AIFE, Kementan berharap para pemangku kepentingan pertanian dapat menyatukan ide, pengalaman dan upaya guna menciptakan langkah-langkah konkret dalam akselerasi pelayanan perizinan dan investasi pertanian.

“Kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan kemudahan berusaha. Pemangku kepentingan yang terlibat harus bersatu padu, saling mendukung, dan bekerja bersama-sama demi menciptakan lingkungan investasi yang kondusif di sektor pertanian,” tuturnya.

Lebih lanjut Prihasto menuturkan bahwa Investasi sektor pertanian terus meningkat. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kinerja investasi sektor selama tahun 2014-2022 melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh rata-rata sebesar 17,3 persen per tahun sementara Penanaman Modal Asing (PMA) tumbuh 7,1 persen per tahun.

Kinerja investasi itu menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai peluang yang besar dalam meningkatkan investasi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dengan adanya potensi dan peluang investasi pertanian yang merata hampir di setiap provinsi, serta komoditas-komoditas yang belum termanfaatkan dengan baik, membuka peluang yang luas untuk pertanian semakin dapat dilirik oleh investor,” ucap dia.

Baca juga: Kementan bina mantan napi terorisme terlibat dalam sektor pertanian

Baca juga: Kementan jadikan Sumsel sebagai lumbung pangan nasional


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023