Jakarta (ANTARA) - Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) angkatan 75 Kementerian Luar Negeri bersama Dinas Pariwisata Yogyakarta menggelar kegiatan penguatan kerja sama antara museum di Yogyakarta dengan mitra potensial di Australia guna meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia.

Berdasarkan rilis pers Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Kamis, rangkaian kegiatan diawali dengan acara bincang-bincang bertajuk Potensi Peningkatan Wisata Pendidikan Budaya dan Sejarah melalui Pengembangan Kerja Sama Luar Negeri Museum di Yogyakarta, yang digelar pada Rabu (15/11) di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Acara tersebut dibuka oleh perwakilan dari Sesdilu Kemlu RI dan menghadirkan beberapa narasumber dari Badan Promosi Pariwisata DIY, DPRD DIY dan Museum dan Cagar Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Kegiatan tersebut diikuti secara daring oleh seluruh perwakilan RI di wilayah Asia, Amerika dan Eropa dan secara luring oleh Ketua Umum Badan Musyawarah Musea (Barahmus), serta berbagai komunitas museum DIY, dan Association Tours and Travel Agencies DIY.

Acara bincang-bincang itu bertujuan untuk menggali lebih lanjut potensi kemitraan dan kolaborasi publik dan swasta Indonesia dengan berbagai pihak, khususnya dari luar negeri. Kemitraan yang kuat tersebut dinilai perlu untuk pengembangan smart tourism destination.

Penguatan promosi wisata yang terarah dan berorientasi konkret juga dinilai menjadi salah satu prioritas diplomasi ekonomi Indonesia yang turut didukung oleh Kemlu RI.

Sejalan dengan visi tersebut, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemlu berupaya mendorong peningkatan kontribusi diplomasi Indonesia yang berorientasi pada aksi dan hubungannya dengan masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan komunitas lokal.

Baca juga: Festival Layangan Internasional angkat wisata pesisir Cirebon

Inisiasi kerja sama pengelolaan warisan budaya dan permuseuman antara Kemendikbudristek dan National Museum of Australia merupakan salah satu contoh konkret.

Lebih lanjut disebutkan bahwa pariwisata di Yogyakarta berperan penting terhadap pemulihan ekonomi nasional.

Untuk itu, pemerintah akan lebih fokus pada peningkatan kualitas pariwisata, yaitu pariwisata yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, tetapi juga menargetkan wisatawan untuk tinggal lebih lama, belanja lebih banyak, dan memiliki pengalaman memuaskan terkait kondisi masyarakat, lingkungan dan sejarah.

Upaya peningkatan tersebut dikuatkan oleh pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang menilai bahwa museum akan menjadi mitra terbaik untuk membangun pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan.

Sementara itu, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta merupakan salah satu museum bersejarah dengan arsitektur bercorak kolonial dan berlokasi strategis di tengah kawasan perbelanjaan Malioboro, Yogyakarta.

Museum tersebut memiliki koleksi yang ekstensif terkait sejarah perjuangan kemerdekaan dan diplomasi Indonesia.

Berdasarkan data statistik Dinas Pariwisata DIY, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta merupakan museum dengan tingkat kunjungan tertinggi di provinsi DIY sepanjang 2020.

Museum tersebut juga menjadi salah satu prioritas model percontohan kerja sama antar museum di bawah pengelolaan BLU MCB Kemendikbudristek dengan National Museum of Australia.

Baca juga: Khofifah: Gandrung Sewu bisa menjadi pintu masuk wisata internasional

Pewarta: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023