Vietnam itu dulu belajar mengatasi 'stunting' dari Indonesia ketika zaman Soeharto. Sekarang malah mereka berhasil
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Ditjen Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Paudah membeberkan kiat negara Vietnam mengatasi gangguan tumbuh kembang pada anak atau stunting.

Kiat tersebut diperolehnya lantaran ia sempat dikirim ke Vietnam untuk mewakili RI pada tahun 2018.

"Vietnam itu dulu belajar mengatasi stunting dari Indonesia ketika zaman Soeharto. Sekarang malah mereka berhasil," kata Paudah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dia menuturkan bahwa Vietnam dipandang berhasil mengatasi stunting dari prevelansi 20 persen menjadi 0 persen dalam kurun waktu 15 tahun.

Paudah menuturkan keberhasilan itu diperoleh lantaran ketika perempuan mendapati dirinya hamil maka ia ataupun keluarganya segera melapor ke puskesmas.

Baca juga: Bawaslu-BKKBN ajak masyarakat pilih pemimpin yang peduli stunting

Baca juga: Kepala BKKBN: ASI eksklusif adalah KB alami untuk cegah stunting


"Tapi puskesmas di sana tidak sama dengan di sini yang mengobati, nanti kader puskesmas yang akan turun 'ngontrol' terus," ujarnya.

Setelahnya, lanjut dia, kader puskesmas mendatangi ke rumah warga untuk mengukur lingkar kepala, tinggi badan, berat badan ketika bayi sudah lahir dan berumur 28 hari.

Dia menyebut kader puskesmas di sana juga akan mengontrol dan memberikan makanan tambahan secara bergantian ketika bayi membutuhkan makanan tambahan di usia 6 bulan hingga usia 2 tahun.

"Dari mana bahan pangan-nya? Desa itu dikasih lahan seluas dua hektare. Di sana di bangun peternakan, perikanan, dan pertanian, dari sana lah gizi disediakan," tuturnya.

Baca juga: Bina Pemdes Kemendagri ingatkan penanganan stunting tak jadi jargon

Paudah pun dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya penanganan stunting kepada kader Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan pos pelayanan terpadu (Posyandu) sebab dapat menghambat rencana mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Apa yang akan terjadi? Kita tidak bisa bersaing secara ekonomi, penyakit menahun ada dimana-mana. Kalau kurang gizi, kita tambahkan jadi gemuk juga tidak bagus karena jadinya obesitas sehingga banyak penyakit muncul," katanya.

Sosialisasi terkini tentang stunting dilakukan Paudah di hadapan para aparatur desa peserta pelatihan Program Penguatan dan Pembangunan Desa (P3PD) di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/11).

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023