mobilitas masyarakat di Kota Medan sangat tinggi
Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution mengapresiasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena memilih Kota Medan untuk membangun proyek Bus Rapid Transit (BRT) Medan Binjai dan Deli Serdang (Mebidang).

"Kami tentunya mengucapkan terima kasih, sebab bukan hanya Kota Medan saja yang menginginkan proyek ini," ungkap Bobby di Medan, Sumut, Kamis.

Pihaknya melanjutkan bahwa masih banyak kota-kota maupun daerah bukan hanya di Sumatera, tetapi juga di Jawa menginginkan proyek dari Kemenhub ini.

Wali Kota mengaku proyek BRT Mebidang ini sejalan dengan keinginan Pemkot Medan yang mendorong masyarakat Kota Medan beralih dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum.

Kemenhub menyebutkan pembangunan infrastruktur BRT Mebidang dibiayai oleh mitra pembangunan, yakni World Bank dan AFD Perancis dengan biaya sebesar Rp1,9 triliun.

Baca juga: Kemenhub: BRT Mebidang langkah lanjutan transportasi umum di Medan
Baca juga: Wali Kota Medan harapkan transportasi umum berbasis BRT terwujud


BRT Mebidang memiliki lintasan sepanjang 21 kilometer, terhubung 31 halte dengan 17 rute menjangkau Medan, Binjai dan Deli Serdang menggunakan armada sebanyak 515 bus di dukung depo, halte dan jalur khusus bus.

Dinas Perhubungan Kota Medan menyebut detail engineering design (DED) layanan BRT Mebidang ditargetkan selesai akhir November 2023, jalur BRT Mebidang pada Januari 2024, dan peletakan batu pertama Februari 2024.

"Untuk mendukung peralihan masyarakat menggunakan kendaraan umum, maka harus diikuti dengan perbaikan fasilitas, baik fasilitas bus maupun track (jalur) semakin luas," kata dia.

Wali Kota juga mengungkapkan, penduduk Kota Medan di malam hari berjumlah sekitar 2,5 juta jiwa, sedangkan pagi hingga sore hari mencapai lima juta jiwa.

Pihaknya menjelaskan hal ini terjadi akibat banyak masyarakat Kota Medan dan sekitarnya yang melakukan kegiatan perekonomian di wilayah Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara ini.

"Apalagi Kota Medan merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara, sehingga mobilitas masyarakat di Kota Medan sangat tinggi," papar Bobby.

Baca juga: Batam masuk dalam daftar kandidat pembangunan bus rapid transit
Baca juga: Trans Semarang gantikan armada rute kampus dengan mikrobus
Baca juga: TransJakarta bantu pengelolaan BRT di Bandung Raya


Pewarta: Muhammad Said
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023