Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 5,2 yang terjadi di tenggara wilayah Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, pada Jumat pukul 10.02 WIB dipicu oleh aktivitas Sesar Anjak Memberamo.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Anjak Memberamo," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Ia menyampaikan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan geser naik.

Menurut dia, gempa bumi yang pusatnya berada di darat pada kedalaman 17 km di koordinat 2,2 Lintang Selatan dan 138,91 Bujur Timur, sekira 42 km tenggara Sarmi, dirasakan pada skala III-IV MMI di daerah Sarmi.

Pada skala III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa seakan ada truk berlalu. Getaran pada skala IV MMI pada siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta dapat menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Daryono menyampaikan bahwa BMKG hingga Jumat pukul 10.20 WIB belum mendeteksi aktivitas gempa bumi susulan setelah gempa dengan magnitudo 5,2 yang terjadi pada pukul 10.02 WIB di tenggara Sarmi.

Ia mengimbau warga di sekitar daerah pusat gempa untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memeriksa bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023