Target selesai pembangunan bisa lebih cepat jika tidak hujan. Mungkin bisa selesai di atas tanggal 20-25 Desember 2023 dengan catatan tidak ada hujan
Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mulai membangun bangunan pengendali banjir rob dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Desa Kalibuntu, Kabupaten Probolinggo, Jumat.

Secara simbolis acara ditandai dengan penekanan sirine dan peletakan batu pertama di lokasi pembangunan oleh Gubernur Khofifah didampingi Penjabat Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, Kepala Dinas PU-SDA Provinsi Jatim Baju Trihaksoro, dan Forkopimda Kabupaten Probolinggo.

"Proyek bangunan pengendalian banjir itu ditargetkan selesai pada akhir Desember 2023. Bangunan itu nantinya meliputi pembangunan pintu air selebar 27,6 meter dengan tinggi pondasi enam meter yang terdiri atas lima pintu," kata Khofifah.

Tidak hanya itu saja, kata Khofifah, ada juga perbaikan bangunan tanggul parapet lama sepanjang 342,8 meter dan rencana revertment (merupakan salah satu bangunan yang difungsikan sebagai break water atau dinding pantai) pasangan batu baru atau tanggul parapet baru sepanjang 261 meter.

"Target selesai pembangunan bisa lebih cepat jika tidak hujan. Mungkin bisa selesai di atas tanggal 20-25 Desember 2023 dengan catatan tidak ada hujan," katanya.

Ia menjelaskan, bangunan pengendali banjir rob itu sangat penting bagi warga Desa Kalibuntu karena selama 17 tahun itu mereka kerap terdampak banjir akibat pasang air laut atau banjir rob yang masuk melalui muara Sungai Kertosono kemudian ke anak Sungai Kalibuntu.

"Ada tanggal-tanggal tertentu yang seringkali banjir rob melanda. Jika musim kemarau, banjir rob biasanya terjadi siang hari pada tanggal 13-15 dan 28-30 pada tiap bulannya. Saat musim hujan, banjir rob biasanya terjadi pada malam hari dengan perkiraan tanggal sama dengan musim kemarau," katanya.

Ketika banjir rob melanda, area seluas 39,2 hektare di Desa Kalibuntu tergenang air setinggi 30-50 cm dan sebanyak 900 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir, kemudian fasilitas umum dan sosial seperti tiga masjid, enam mushala, satu kantor desa, satu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan akses jalan juga terdampak banjir rob itu.

"Sebetulnya sudah ada bangunan parapet pada lokasi Sungai Kertosono dan Kalibuntu tetapi kondisinya mengalami kerusakan. Itu akan kami perbaiki sekaligus akan dibangun tanggul parapet baru, serta perbaikan jalan desa sepanjang 148,12 m," katanya.

Nilai proyek pembangunan bangunan pengendali banjir rob serta perbaikan dampak banjir rob di Desa Kalibuntu ini sebesar Rp4 miliar lebih yang bersumber dari APBD Jatim.

Khofifah berharap bangunan pengendali banjir rob itu dapat selesai sesuai target yang ditentukan, sehingga keberadaan pintu air tersebut dapat menjawab keresahan masyarakat sekitar atas terjadinya banjir rob.

Sementara Kepala Desa Kalibuntu Hoirul Anam mengatakan pembangunan proyek itu sebagai wujud doa yang didengar oleh pemerintah dan masyarakat merasa diperhatikan dengan adanya proyek bangunan pengendali banjir rob tersebut.

“Atas perhatian khusus dari Ibu gubernur, Alhamdulillah akan dibangun pintu air sebagai pengendalian banjir rob. Insya Allah jika pembangunan itu selesai, maka penderitaan masyarakat Desa Kalibuntu soal banjir rob akan berakhir pula," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023