Surabaya (ANTARA) - Head of Marketing and Commercial LOC Piala Dunia U-17 2023 Marsal Masita menyatakan animo masyarakat Indonesia dalam menyaksikan Piala Dunia U-17 begitu besar, terutama di Kota Surabaya.

Dari data yang dia peroleh, setiap pertandingan Timnas Indonesia U-17 hampir selalu dipenuhi oleh penonton di stadion, begitu juga dengan laga lainnya.

"Surabaya adalah kota yang memiliki penonton terbanyak dari empat kota penyelenggara. Tapi sekadar info, per hari ini yang sudah nonton Piala Dunia U-17 dari empat kota jumlahnya 400 ribu orang," kata Marsal Masita saat konferensi pers di Media Center Piala Dunia U-17 Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, hal tersebut sangat luar biasa karena pertandingannya bukan Piala Dunia senior, namun U-17.

"Yang mau saya tekankan, ini bukan Piala Dunia senior, juga bukan Piala Dunia U-20. Ini usia terendah dari kompetisi FIFA,” ucapnya.

Baca juga: Timnas Indonesia tetap tunggu laga penyisihan berakhir di Surabaya

Marsal menjelaskan, Surabaya tentu menjadi penyumbang angka penonton terbanyak karena Indonesia bermain di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

“Kami harus bangga dan Surabaya memberikan kontribusi terbesar dengan 400 ribu tersebut. Angka ini terus meningkat karena masih ada pertandingan grup yang belum dimainkan,” ujarnya.

Menurut data ringkasan pertandingan yang dikeluarkan FIFA, total penonton yang hadir di Stadion GBT Surabaya selama babak penyisihan grup sebanyak 103.399 orang.

Dengan rincian, pada laga pembuka antara Maroko lawan Panama dihadiri sebanyak 13.347 penonton dan laga Indonesia lawan Ekuador sebanyak 30.583.

Kemudian, pada hari kedua pertandingan antara Maroko dan Ekuador dihadiri penonton 5.498, sementara Indonesia lawan Panama sebanyak 17.239.

Selanjutnya, pada hari ketiga, Kanada lawan Mali dihadiri sebanyak 10.269 penonton, dan laga penentu Indonesia lawan Maroko sebanyak 26.454 penonton.

Baca juga: Pelatih Inggris terkesan dengan atmosfer pendukung di JIS

Saat ini para penggawa Garuda Muda sudah menyelesaikan laga Grup A dan menduduki peringkat tiga di bawah Maroko dan Ekuador.

Peluang Indonesia masih ada, syaratnya, Korea Selatan dan Meksiko tidak menang dalam laga terakhir. Dengan begitu, dua tim dari grup lain itu tidak bisa menggeser posisi Indonesia di klasemen tim peringkat ketiga.

Marsal optimistis, animo masyarakat masih terus meningkat saat Piala Dunia U-17 memasuki fase gugur, sebab masih banyak tontonan permainan yang menarik dari tim-tim yang akan berlaga nanti.

“Kalaupun Indonesia tidak lolos, kami perlu usaha lebih. Kami berharap animonya terus ada karena kami juga mau melihat aksi-aksi semua tim U-17 dari seluruh dunia," tuturnya.

"Kami percaya harusnya semoga angkanya tidak turun di pertandingan 16 besar dan seterusnya,” tambahnya.

Baca juga: Tim-tim peserta Piala Dunia U-17 puas dengan sambutan di Bandung

Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023