diharapkan dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan semangat kebangsaan
Jakarta (ANTARA) -
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bekerja sama dengan Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) meresmikan galeri arsip dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN) di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Jayapura, Papua, pada Kamis (17/11).
 
"Peresmian Galeri Arsip dan JIKN ini sekaligus mengingatkan momen tanggal 19 November 1969, dimana Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menerima pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) Papua melalui Resolusi PBB nomor 2504 pada Sidang Umum PBB ke-24, dan tahun ini kita akan merayakan 54 tahun peringatan momen tersebut," kata Deputi Bidang Konservasi Arsip ANRI Kandar dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Kandar menyebutkan bahwa inisiatif ini merupakan langkah konkret ANRI dan BNPP dalam meningkatkan akses dan pengetahuan masyarakat perbatasan, serta para pelintas dari dalam dan luar negeri terhadap sejarah dan kekayaan arsip nasional.
 
Ia juga menjelaskan, perjuangan mengembalikan Papua ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah melahirkan banyak pejuang yang telah diakui sebagai pahlawan nasional, diantaranya Frans Kasiepo, Marthen Indey, Silas Papare, Johannes Abraham Dimara, dan Machmud Singirei Rumagesan.
 
"Kehadiran galeri arsip diharapkan dapat memberikan pemahaman sejarah yang sama bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Papua, karena kita semua adalah bagian dari NKRI yang utuh, sebagaimana kata pepatah, tidak akan ada masa depan tanpa sejarah," tuturnya.

Baca juga: BNPP dan ANRI resmikan Galeri Arsip Perbatasan di PLBN Skouw
Baca juga: BNPP dan ANRI buat inovasi dengan bangun galeri arsip di PLBN Skouw
 
Sementara itu, Pelaksana Harian Sekretaris BNPP Robert Simbolon yang hadir mewakili Kepala BNPP Tito Karnavian, menyatakan apresiasinya dan mendukung penuh terwujudnya galeri arsip perbatasan ini.
 
"Pak Menteri Tito memberikan respon positif dan memerintahkan kami untuk merealisasikan galeri arsip perbatasan ini bersama ANRI," ujar Robert.
 
Ia berharap pembangunan galeri arsip serupa dapat dilanjutkan ke lokasi PLBN lainnya, misalnya Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa dipusatkan di PLBN Motaain, Kalimantan Barat di Entikong, dan Kalimantan Utara di PLBN Sei Nyamuk.
 
"Pembangunan galeri arsip ini juga bagian dari upaya untuk menyukseskan salah satu program prioritas pemerintah, yakni percepatan pembangunan di Papua pada sektor kebudayaan, karena galeri ini dapat memperkenalkan budaya dan adat istiadat Indonesia pada masyarakat di dalam maupun luar daerah perbatasan," kata dia.
 
Galeri arsip dan JIKN di perbatasan ini, sambung dia, juga dapat dimanfaatkan sebagai ruang edukasi, diskusi, penelitian, dan wisata yang berbasis arsip, khususnya bagi masyarakat yang melintas dari dalam maupun luar negeri.
 
"Melalui galeri arsip ini, diharapkan dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan semangat kebangsaan kepada masyarakat di daerah perbatasan, mempererat rasa persatuan dan kesatuan dalam kerangka NKRI, memupuk rasa kebersamaan dalam keberagaman, serta memberikan pemahaman mengenai batas-batas wilayah Indonesia dengan negara asing," tuturnya.

Baca juga: PLBN Skouw kenalkan prosesi penyambutan tamu dengan injak piring
Baca juga: Pemprov Papua dukungan pelaksanaan Festival Cross Border PLBN Skouw
Baca juga: Wisatawan merasa seperti di luar negeri saat kunjungi PLBN Skouw

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023