Kami akan terus berupaya memastikan persaingan yang setara demi membangun lingkungan perdagangan
San Francisco (ANTARA) - Pertemuan Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) ke-30 ditutup di San Francisco pada Jumat (17/11) dengan pengadopsian Deklarasi Golden Gate untuk menciptakan masa depan yang tangguh dan berkelanjutan bagi semua.

"Kita harus memanfaatkan kemajuan teknologi dan ekonomi untuk terus melepaskan potensi besar dan dinamisme luar biasa di kawasan kita, memacu pertumbuhan ekonomi, serta mengatasi semua tantangan lingkungan, termasuk perubahan iklim," ungkap deklarasi itu.

Deklarasi tersebut diadopsi usai pertemuan selama dua hari, dengan para pemimpin berfokus pada isu-isu keberlanjutan, iklim, transisi energi yang adil, keterhubungan, serta upaya membangun perekonomian-perekonomian yang inklusif dan tangguh.

Dalam dokumen tersebut, para pemimpin menegaskan kembali tekad mereka untuk mewujudkan sebuah lingkungan perdagangan dan investasi yang bebas, terbuka, adil, tidak diskriminatif, transparan, inklusif, dan dapat diprediksi.

Mereka juga menegaskan kembali pentingnya sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai intinya, yang terus mendorong pertumbuhan luar biasa di kawasan APEC.

Para anggota ekonomi APEC berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan kapasitas dan upaya kerja sama teknis mereka guna mendukung kesiapan para perekonomian untuk berpartisipasi dalam upaya regional yang berkualitas tinggi dan komprehensif, menurut deklarasi tersebut.

"Kami akan terus berupaya memastikan persaingan yang setara demi membangun lingkungan perdagangan dan investasi yang menguntungkan," demikian bunyi Deklarasi Golden Gate.
 
   Foto yang diambil pada 7 November 2023 ini menunjukkan spanduk bergambar Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC ke-30 di luar tempat pertemuan di San Francisco, California, Amerika Serikat. (Xinhua/Li Jianguo)


Para pemimpin APEC menyadari bahwa upaya yang lebih intensif diperlukan bagi perekonomian untuk mempercepat transisi energi bersih, berkelanjutan, adil, terjangkau, dan inklusif mereka melalui berbagai jalur, konsisten dengan emisi gas rumah kaca global mencapai nol emisi atau netralitas karbon pada atau sekitar pertengahan abad ini, sembari tetap mempertimbangkan perkembangan-perkembangan ilmiah terkini dan kondisi dalam negeri yang berbeda-beda.

Anggota ekonomi APEC pun berjanji untuk mempercepat transisi ke karbon rendah dan nol emisi; bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan; serta dekarbonisasi pelabuhan dan pelayaran maritim dengan emisi rendah dan nol, papar dokumen tersebut.

Para pemimpin APEC juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk menciptakan ekosistem digital yang mendukung, inklusif, terbuka, adil, dan tidak diskriminatif bagi dunia usaha dan konsumen.

Pertemuan para pemimpin tersebut, yang digelar di Moscone Center di pusat kota San Francisco pada Kamis (16/11) dan Jumat, mempertemukan para pemimpin politik dan bisnis dari 21 anggota perekonomian APEC.

Pertemuan para pemimpin tersebut merupakan sorotan dari pekan para pemimpin APEC, yang digelar di San Francisco pada 11-17 November dengan tema "Menciptakan Masa Depan yang Tangguh dan Berkelanjutan bagi Semua" (Creating a Resilient and Sustainable Future for All).

Selanjutnya, Amerika Serikat menyerahkan tanggung jawab tahunan tuan rumah APEC kepada Peru sebagai tuan rumah APEC pada 2024.

Tahun ini menandai peringatan 30 tahun pertemuan pertama para pemimpin APEC yang diadakan pada 1993, ketika negara tuan rumah AS meningkatkan mekanisme pertemuan APEC dari tingkat menteri ke tingkat pertemuan para pemimpin informal.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023