Dalam tiga tahun terakhir Kedaireka telah memberikan dampak nyata dalam memperkuat kolaborasi riset dan inovasi antara perguruan tinggi dan industri
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI menggandeng para diaspora Indonesia dalam rangka membangun jejaring inovasi Kedaireka di tingkat global sehingga mampu memperkuat kolaborasi riset dan inovasi antara perguruan tinggi dan industri.

“Dalam tiga tahun terakhir Kedaireka telah memberikan dampak nyata dalam memperkuat kolaborasi riset dan inovasi antara perguruan tinggi dan industri,” kata Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Gelaran MIS 2023 dorong kolaborasi inovasi untuk masa depan Indonesia

Kedaireka telah berkontribusi dalam mendongkrak peringkat Indonesia untuk kolaborasi riset dan pengembangan universitas dan industri di urutan ke-5 pada Global Innovation Index 2023.

Untuk mengeskalasi kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri ke level global, Kemendikbudristek RI melalui Kedaireka berupaya membangun kemitraan yang kuat dengan mitra global yakni salah satunya dengan menggandeng para diaspora Indonesia.

Dalam hal ini, Nizam mengatakan para diaspora yang mencapai ratusan ribu merupakan aset yang berharga bagi Indonesia untuk membangun kolaborasi internasional.

Nizam menjelaskan upaya untuk membangun ekosistem inovasi di Indonesia adalah melalui kolaborasi hingga ke tataran dunia yang dibarengi dengan komitmen dari para pemangku kepentingan di dalamnya.

“Upaya ini harus dilakukan untuk menjaga ekosistem dan kesungguhan bagi pelaku riset dan industri agar terus bergandengan tangan dan melakukan riset bersama,” ujar Nizam.

Baca juga: Nadiem sebut Program Koneksi perkuat ekosistem riset RI dan Australia

Dalam membangun ekosistem inovasi, ia juga menyoroti proses "link and match" antara riset dan pengembangan di perguruan tinggi dengan kebutuhan industri.

Menurutnya, dalam mengawinkan perguruan tinggi dan industri tidak bisa hanya dari satu sisi saja namun dari kedua sisi sehingga diperlukan menegaskan pentingnya huluisasi dan hilirisasi riset di perguruan tinggi.

Hilirisasi, lanjut Nizam, tidak terjadi hanya karena ide dosen yang kemudian dicoba untuk ditawarkan ke industri melainkan justru harus berasal dari permasalahan-permasalahan yang ada di dunia industri dan masyarakat.

Diaspora Indonesia Randy Jusuf yang sekaligus Managing Director Google Indonesia mengaku tertarik kembali ke Indonesia karena ingin melalui berkontribusi mempercepat pertumbuhan talenta digital Indonesia melalui Google Indonesia.

Baca juga: Kemendikbudristek alokasikan Rp750 miliar untuk dana padanan 2024

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023