Gerakan 1.000 startup digital ini bertujuan memajukan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku melakukan gerakan 1.000 startup digital untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital di daerah ini.

"Gerakan 1.000 startup digital ini bertujuan memajukan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia," kata Headquarter and Curriculum Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital Kameswara M Rafi dalam keterangan tertulis, di Ambon, Senin.

Dalam kegiatan gerakan 1.000 startup digital di Unpatti Kota Ambon, ia menjelaskan hal itu dapat dilakukan dengan cara membina para pemuda Indonesia agar mampu membuat startup digital yang menyelesaikan masalah bangsa dan mampu bertahan hingga menjadi sebuah perusahaan yang berkelanjutan.

"Indonesia dengan potensi ekonomi digital yang besar, mencatat pertumbuhan yang signifikan di tahun 2023, dengan nilai ekonomi digital yang diperkirakan mencapai 82 miliar dolar AS pada 2023 dan proyeksi mencapai 360 miliar dolar AS pada 2030," katanya pula.

Ia mengatakan pula, dengan potensi ini Indonesia menjadi panggung utama bagi inovasi dan pertumbuhan khususnya di Asia Tenggara.

Apalagi sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia saat ini sedang mengalami bonus demografi, yang menjadi keunggulan tersendiri, khususnya dalam mendukung ekonomi digital.

"Namun dalam era bonus demografi ini, tantangan selanjutnya yang perlu diatasi adalah masih kurangnya jumlah talenta digital di Indonesia. Oleh karena itu, upaya bersama perlu dilakukan untuk mendorong generasi muda, terutama mahasiswa Universitas Pattimura, agar dapat mengembangkan ekonomi berbasis digital," katanya lagi.

M Rafi berharap melalui kolaborasi antara 1.000 startup digital menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

"Mari bersama-sama memanfaatkan potensi besar ini untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam peta ekonomi digital global," kata dia.

Gubernur Maluku yang diwakili oleh Asisten III Setda Maluku Piterson Rangkoratat, dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah daerah menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini sebagai salah satu wujud nyata kebutuhan pendampingan dan pemberdayaan untuk menjawab tantangan dunia digital ke depan.

“Kita tahu bersama bahwa transformasi digital berperan besar bagi pertumbuhan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja baru, hal tersebut berpengaruh bagi para startup digital di Provinsi Maluku," katanya.

Di tempat yang sama Rektor Universitas Pattimura diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Fredy Leiwakabessy mengatakan bahwa para pemuda khususnya mahasiswa harus mengejar segala informasi yang dapat menambah wawasan.

"Mahasiswa juga harus memiliki rasa ingin tahu serta motivasi yang kuat untuk berkembang, mau berjuang dan tidak mudah menyerah serta mampu berkompetisi di situasi apapun di tengah gempuran era digital saat ini," kata dia lagi.

Ia berharap generasi milenial Maluku mampu berkompetisi pada era digitalisasi saat ini dengan mengembangkan bakat serta potensi diri, sehingga mampu melihat peluang usaha yang ada.
Baca juga: Indonesia-Korea Young Entrepreneurs Forum memperkuat wirausaha digital
Baca juga: Menkop UKM ingin kampus jadi inkubator lahirnya entrepreneur baru

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023