ADB gembira dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia dalam mentransformasikan program perawatan kesehatan primer demi masyarakat yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih tangguh,
Jakarta (ANTARA) - Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui penyaluran pinjaman sebesar 350 juta dolar AS untuk mendukung program Kementerian Kesehatan RI dalam melaksanakan transformasi perawatan kesehatan primer di Indonesia.

Transformasi tersebut diarahkan untuk meningkatkan akses ke layanan perawatan kesehatan primer yang berkualitas dan responsif terhadap gender dan iklim.

“ADB gembira dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia dalam mentransformasikan program perawatan kesehatan primer demi masyarakat yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih tangguh,” kata Direktur ADB Jiro Tominaga melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Baca juga: Kemenkes tegaskan Wolbachia tidak dapat hidup pada tubuh manusia

Program Dukungan Tindakan dan Transformasi Kesehatan Esensial (SEHAT) merupakan pinjaman berbasis hasil yang dirancang untuk memperkuat, mengintegrasikan, dan menstandardisasikan siklus model penyampaian layanan perawatan kesehatan primer di puskesmas dan posyandu di seluruh Indonesia.

“Program ini sepenuhnya selaras dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional pemerintah dan mendukung pelaksanaan Agenda Transformasi Kesehatan Indonesia pasca-pandemi, yang sangat penting untuk memperkuat sistem kesehatan Indonesia serta merespons pandemi di masa mendatang dan perubahan iklim,” tambahnya.

Program SEHAT akan meningkatkan layanan perawatan kesehatan primer bagi masyarakat dan rumah tangga melalui bantuan yang melengkapi penyedia layanan kesehatan primer dengan mesin USG dan instrumen untuk memantau adanya stunting dan malnutrisi.

Baca juga: Kemenkes minta lintas sektor kembangkan bahan baku obat lokal

Selain itu, program ini akan memperkuat dan menstandardisasi laboratorium kesehatan masyarakat tingkat 1 di puskesmas, serta meningkatkan kapasitas layanan perawatan kesehatan primer dan staf laboratorium kesehatan masyarakat.

Hal tersebut termasuk pelatihan tenaga kesehatan di puskesmas dan posyandu agar dapat memberikan layanan kesehatan reproduktif, serta deteksi dini dan penanganan kekerasan berbasis gender.

Jiro menjelaskan program itu juga mempromosikan integrasi sistem informasi kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan platform kesehatan digital SatuSehat dari Kementerian Kesehatan, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama Tujuan 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan Tujuan 5 (Kesetaraan Gender).

"ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem," katanya.

Saat ini ADB dimiliki oleh 68 anggota, dengan 49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023