Beijing (ANTARA) - Para menteri luar negeri dari negara-negara Arab dan muslim, termasuk Indonesia, pada Senin di Beijing mendesak pemberlakuan gencatan senjata di Gaza.

Mereka mengunjungi ibu kota China itu dalam tur pertama ke lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk mendorong diakhirinya pertikaian dan pengiriman segera bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Wilayah kantung Palestina itu hancur oleh serangan Israel yang tanpa henti sejak 7 Oktober.

Para pejabat itu juga akan menekan negara-negara Barat agar menolak pembenaran Israel atas aksinya terhadap Palestina sebagai tindakan membela diri.

Mereka, yang melakukan pertemuan dengan Menlu China Wang Yi pada Senin itu di antaranya berasal dari Arab Saudi, Yordania, Mesir, Indonesia, Palestina, dan Organisasi Kerjasama Islam.

"Kami di sini untuk menyampaikan sinyal yang jelas: kita harus segera menghentikan pertempuran dan pembunuhan, kita harus segera mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza," kata Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.

Baca juga: Pabrik gandum terbesar dan satu-satunya Gaza tutup akibat bom Israel

Pertemuan luar biasa KTT Islam-Arab di Riyadh bulan ini juga mendesak Mahkamah Pidana Internasional untuk menyelidiki "kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel" di wilayah Palestina.

Arab Saudi berusaha mendesak AS dan Israel untuk menghentikan perang di Gaza.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, penguasa de facto kerajaan itu, mengumpulkan pemimpin Arab dan Muslim untuk memperkuat pesan itu.

Duta Besar Israel untuk China, Irit Ben-Abba, mengatakan kepada wartawan asing dalam pengarahan Senin bahwa dia berharap tidak ada "pernyataan dari kunjungan ini tentang gencatan senjata, sekarang bukan waktunya."

Dia mengatakan Israel berharap delegasi ke Beijing itu akan membahas sandera yang ditangkap oleh Hamas "dan mendesak pembebasan mereka segera tanpa syarat."

Ben-Abba menambahkan bahwa pihak yang terlibat seharusnya berbicara bersama tentang "peran Mesir dalam memfasilitasi bantuan kemanusiaan."

Baca juga: Israel mengaku tidak tahu kenapa anak-anak Gaza tewas

Wang Yi menyatakan China adalah "teman baik dan saudara negara-negara Arab dan Muslim."

Dia menambahkan bahwa China "selalu mendukung tegas perjuangan rakyat Palestina untuk memulihkan hak dan kepentingan nasional mereka yang sah."

Sejak perang meletus, Kementerian Luar Negeri China belum sekalipun mengeluarkan pernyataan yang mengutuk Hamas, tetapi menyerukan de-eskalasi, dan mengimbau Israel dan Palestina mencari "solusi dua-negara" bagi negara Palestina yang merdeka.

Menurut Wang Yi, China akan terus bekerja "mengakhiri pertikaian di Gaza sesegera mungkin, mengurangi krisis kemanusiaan, dan mendorong penyelesaian dini, menyeluruh, adil, dan abadi bagi masalah Palestina."

Utusan khusus China untuk Timur Tengah, Zhai Jun, telah menjalin kontak dengan pejabat Israel dan Otoritas Palestina yang memerintah wilayah pendudukan Tepi Barat, serta Liga Arab dan Uni Eropa dalam setahun terakhir untuk membahas solusi dua-negara dan pengakuan bagi Palestina di PBB.

Baca juga: Sekitar 20 tembakan diarahkan dari Lebanon ke Israel Utara

Sumber: Reuters

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023