Ramallah, Palestina (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmud Abbas pada Selasa mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry menghasilkan "usul berguna dan membangun" dalam kunjungan empat harinya pada pekan lalu.

Abbas juga mengatakan merasa optimistik tentang capaiannya.

Pernyataan itu, yang disampaikan Abbas dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Italia Enrico Letta, yang sedang berkunjung ke Palestina, muncul setelah berlangsung upaya terkini Kerry untuk membawa Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan langsung.

Namun, kunjungan Kerry itu disebut kepala juru runding Palestina telah gagal membuat terobosan.

"Kerry membuat proposal yang berguna dan membangun. Kami tidak mengatakannya buruk, namun proposal-proposal itu perlu klarifikasi dan penjelasan lebih lanjut sebelum kami bisa kembali ke perundingan," kata Abbas.

"Kami merasa optimistis karena Kerry bersikap serius dan memiliki tekad kuat untuk mencapai penyelesaian. Kami berharap dapat segera kembali melakukan perundingan agar dapat mengupayakan penyelesaian bagi masalah utama antara kami dan pihak Israel," katanya.

Kendati Kerry bertolak terbang dari kawasan itu pada hari Minggu, ia meninggalkan beberapa penasihatnya dan diperkirakan akan kembali ke kawasan dalam waktu dekat, kata Abbas.

Amin Maqbul, seorang pejabat tinggi Fatah --organisasi tempat Abbas berasal, menyebutkan adanya "kemajuan" selama pembicaraan marathon yang dilakukan Kerry.

Ia juga menyatakan penghargaan bagi Kerry atas komitmen Menlu AS itu dalam pembentukan negara Palestina dengan garis-garis yang ada sebelum Perang Enam Hari tahun 1967.

"Ia (Kerry) menjelaskan bahwa ini adalah kebijakan AS," katanya kepada radio Voice of Palestine. Ia menambahkan bahwa kemajuan juga dicapai pada masalah pembebasan tahanan-tahanan Palestina oleh Israel, demikian AFP.
(T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013