Jakarta (ANTARA) - Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) terus mengembangkan keterampilan wasit dalam memimpin pertandingan di Liga Indonesia sehingga menghasilkan kompetisi yang kompetitif dan bersih.

Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Ogawa Yoshimi di Jakarta, Senin  mengatakan wasit juga butuh pengembangan keterampilan agar mereka memimpin pertandingan lebih baik sesuai Law Of The Game (LOTG).

"Tidak hanya pemain dan pelatih yang diberikan pelatihan tapi wasit juga. Seluruh pihak harus bersama-sama bekerja membangun sepakbola," kata dia.

Ia mengatakan wasit akan dapat berkembang jika mereka melalui proses latihan yang berkelanjutan.

"Mereka diberikan kesempatan bertugas dan jika terjadi kesalahan dilakukan evaluasi dan membebastugaskan memimpin pertandingan.
Mereka juga diberikan masukan dan evaluasi ketika mereka memimpin pertandingan," kata dia.

Salah satu penguatan yang dilakukan dengan melakukan kajian terhadap pertandingan yang dilakukan setiap pekannya. Melalui kajian analisis video pertandingan akan terlihat kekurangan atau kesalahan yang dilakukan wasit saat memimpin pertandingan.

"Fokus evaluasi ini bukan untuk mencari kesalahan wasit tapi lebih kepada memberikan masukan-masukan agar kepemimpinan mereka terus ke arah yang lebih baik," kata dia

Ia mengatakan layaknya pemain yang melakukan kesalahan dalam pertandingan tapi mereka terus ikut dalam latihan tim sehingga paham kesalahan yang dilakukan.

"Ada situasi sulit yang membuat wasit melakukan kesalahan dan ini yang coba kita perbaiki bersama," kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha mengatakan PSSI telah bekerja sama dengan Japan Football Association (JFA) untuk meningkatkan mutu wasit di Indonesia. Selain itu, Ketua Umum PSSI mengangkat Ogawa Yoshimi sebagai Wakil Ketua Komite Wasit yang diketuai langsung oleh Erick Thohir.

"Wasit Indonesia memang masih tertinggal dibandingkan Jepang tapi secara perlahan akan dilakukan perbaikan," kata dia

Ia mencontohkan seperti posisi Referee Assesor yang baru digunakan di Indonesia pada tahun 2017 dan hingga saat ini total jumlahnya baru 25 orang.

"Di Jepang itu sudah mereka miliki sejak 1970-an dan artinya sepakbola Indonesia jauh tertinggal dari Jepang. Kami terus perbaiki infrastruktur wasit serta sumber daya manusia mereka," kata dia.


Baca juga: Persijap laporkan wasit ke Komisi Disiplin
Baca juga: Diancam dibunuh, ketua komisi wasit Bulgaria mundur
Baca juga: Liga Indonesia Dukung Komisi Disiplin PSSI Periksa Mafia Wasit

 

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023