Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah pada Rabu sore kembali melemah ke posisi Rp9.928 per dolar AS seiring merebaknya ekspektasi berkurangnya pemberian stimulus keuangan oleh The Fed.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak melemah sebesar 10 poin menjadi Rp9.928 dibanding posisi sebelumnya Rp9.918 per dolar AS.

"Dolar AS masih menguat terhadap mayoritas mata uang dunia termasuk rupiah. Ekspektasi akan berkurangnya pemberian stimulus moneter Federal Reserve dalam waktu dekat cukup kuat," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan beberapa data indikator ekonomi AS menunjukan peningkatan salah satunya kenaikan pesanan pabrikan AS, sehingga kinerja mata uangnya masih kuat.

"Jika pemulihan ekonomi AS berjalan sesuai estimasi Federal Reserve, maka sinyal pengurangan stimulus akan terjadi," kata dia.

Meski demikian, ia mengatakan pelaku pasar uang masih menunggu data tenaga kerja AS, klaim pengangguran, dan indeks non-manufaktur yang akan dirilis Rabu ini waktu setempat.

Namun, Ariston menilai secara teknikal pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terjaga seiring Bank Indonesia (BI) yang terus mengintervensi pasar uang.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu ini, tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp9.941 dibanding sebelumnya (2/7) di posisi Rp9.940 per dolar AS.
(KR-ZMF/B012)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013