Anyer, Banten (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhyono meminta para pimpinan daerah agar menggiatkan sosialisasi terhadap ancaman kemungkinan tsunami yang bisa terjadi di hampir semua wilayah Indonesia. "Saya ingatkan lagi keseluruh pemimpin daerah gubernur, bupati dan walikota untuk menggiatkan, menuntun dan melatih warganya menghadapi kemungkinan tsunami," kata Presiden saat melakukan dialog dengan masyarakat di Pelabuhan Anyer, Banten, Kamis. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat kesiapan pemda dan masyarakat menghadapi gempa bumi dan gelombang laut tsunami. Menurut Presiden, pemimpin daerah harus bertanggung jawab untuk mencegah munculnya korban yang lebih besar apabila terjadi tsunami dengan terus mensosialisasikan dan melatih warganya untuk menyelamatkan diri jika terjadi tsunami. Presiden mengatakan sejak terjadinya tsunami di Aceh dan Nias tanggal 26 Desember 2004, dirinya telah meminta pada pemimpin di daerah untuk melakukan sosialisasi, sehingga seharusnya pada saat ini upaya tersebut sudah dilakukan di seluruh daerah. Pada kesempatan itu, Presiden mendapat jawaban langsung dari warga bahwa mereka belum pernah diberikan sosialisasi atau pelatihan penyelamatan dalam menghadapi kemungkinan tsunami. "Ini tidak boleh terjadi. Tugas dan tanggung jawab pemimpin untuk menyelematkan warganya. Segeralah menyiapkan semuanya sehingga kita bisa menghindari jatuhnya korban yang lebih besar," katanya. Presiden juga menjelaskan kepada warga bahwa sistem informasi gempa yang dimulai oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Dephub sudah berjalan, seperti yang terjadi pada awal gempa Rabu malam ( 19/7) semalam. Informasinya diterima secara lengkap oleh BMG empat menit setelah kejadian dan langsung disebarluaskan kepada pihak-pihak yang terkait. Presiden pada kesempatan itu di ampingi Panglima TNI Jenderal Djoko Suyanto , Kapolri Jenderal Sutanto , Menhub Hatta Rajasa , Menko Kesra Aburizal Bakrie , Mendagri Moahmmad Ma`ruf dan Pelaksana Tugas Gubernur Banten Ratu Atut C serta Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi. (*)

Copyright © ANTARA 2006