Dengan sistem pengairan digital farming para petani mampu panen bawang merah sekitar 13 ton per hektare.
Penajam (ANTARA) -
Kelompok tani Desa Rintik, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur berhasil menggunakan sistem irigasi digital farming pada budi daya tanaman bawang merah.
 
"Dengan sistem pengairan digital farming para petani mampu panen bawang merah sekitar 13 ton per hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Rozihan Asward, di Penajam, Selasa.
 
Budi daya bawang merah dengan sistem irigasi digital farming tersebut, kata dia lagi, bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI).
 
Sistem irigasi atau pengairan digital itu merupakan teknologi digital melalui telepon pintar (smartphone) untuk mengoperasikan sistem pengairan yang dapat dikendalikan dari jarak jauh dengan penyesuaian indikator keasaman tanah (potential of hydrogen/pH).
 
Hasil budi daya bawang merah para petani menggambarkan sistem pengairan digital farming berhasil dan tidak ada kendala, ujar dia, mulai proses tanam hingga panen dan pencegahan hama pada tanaman.
 
Diharapkan sistem irigasi digital farming dapat berkembang, dan bisa digunakan kelompok tani lainnya di Kabupaten Penajam Paser Utara yang memudahkan budi daya pengembangan komoditas bawang merah.
 
Potensi pengembangan komoditas bawang merah di Kabupaten Penajam Paser Utara khususnya di Kecamatan Babulu masih sangat luas, ujar dia pula, sehingga sistem pengairan digital farming dapat memenuhi kebutuhan petani.
 
"Penggunaan sistem irigasi digital farming akan terus dikembangkan untuk meningkatkan produksi pertanian," ujarnya lagi.
 
Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Babulu terus memfasilitasi penggunaan sistem irigasi digital farming pada budi daya bawang merah pada kelompok tani di wilayah itu.
 
Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara melalui penyuluh pertanian lapangan koordinasi terus dikerahkan untuk memfasilitasi semua proses budi daya tanaman kepada petani yang berada di wilayah binaan masing-masing.

"Jadi di setiap desa dan kelurahan dapat mengembangkan komoditas unggulan yang spesifik," demikian Rozihan Asward.
Baca juga: Produk olahan bawang merah Probolinggo dapat perhatian Iriana Jokowi
Baca juga: BRIN kaji potensi abu terbang untuk komoditas bawang merah

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023