Kita mau mempertahankan budaya yang ada di Nusantara khususnya di Lombok atau Sasak
Jakarta (ANTARA) - Salah satu mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mataram di Nusa Tenggara Barat, Siti Raehanun, bersama rekannya bercita-cita menjadi pengusaha nasional.

Mereka ingin mengembangkan usaha sepatu kets yang dipadukan dengan kerajinan khas Lombok, yakni kain Tenun Sasak.

"Kita mau mempertahankan budaya yang ada di Nusantara khususnya di Lombok atau Sasak itu yang kita mengembangkannya melalui perpaduan sneakers berbalut tenun etnik Sasak," kata perempuan kelahiran 31 Desember 2002 itu saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Mereka kerap membahas rencana bisnis tersebut di The Gade Creative Lounge (TGCL), sebuah coworking space yang nyaman untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan kewirausahaan yang terletak di kawasan FEB Universitas Mataram.

"TGCL ini sangat membantu kita memfasilitasi kita untuk tempat pembelajaran untuk teman-teman mahasiswa yang memang kita butuh tempat yang lebih tenang, nyaman, sedikit lebih sejuk," kata perempuan yang bercita-cita menjadi pengusaha dan dosen itu.

Siti yang lahir di Praya, Nusa Tenggara Barat, berharap usaha sepatu kets tersebut nantinya dapat menjadi upaya untuk melestarikan budaya lokal sekaligus meningkatkan aktivitas ekonomi di daerah setempat.

Di TGCL, juga kerap diselenggarakan beragam kegiatan menarik yang bisa diikuti civitas akademika untuk mengembangkan kapasitas, kreativitas dan jiwa kewirausahaan mereka, antara lain tentang digital marketing, sosialisasi kewirausahaan dan perencanaan bisnis.

Dengan demikian, menurut Siti, keberadaan TGCL dapat menunjang kapabilitas dan kapasitas mahasiswa untuk terus berpikir kreatif dan mengeluarkan ide-ide bisnis yang brilian.

Sementara itu, Executive Vice President Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian Rully Yusuf mengatakan The Gade Creative Lounge merupakan implementasi flagship The Gade Generation sebagai wujud kepedulian PT Pegadaian terhadap pendidikan.

TGCL memfasilitasi para civitas akademika untuk belajar, berdiskusi dan menghasilkan ide-ide kreatif sekaligus membangun jiwa kewirausahaan.

Ide-ide kreatif tersebut kemudian dapat berkembang menjadi suatu cikal bakal rencana bisnis atau inovasi sehingga pada gilirannya akan lahir wirausaha muda atau startup dari perguruan tinggi.

"Kami menyediakan kebutuhan kekekinian bagi generasi sekarang dengan menghadirkan coworking space di kampus untuk membangun jiwa kemandirian, kreativitas dan kewirausahaan sekaligus membangun connection di antara mereka," kata Rully.

Sejak dibangun pada 2019 hingga saat ini, terdapat 17 The Gade Creative Lounge di perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia, di antaranya di Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas Sriwijaya, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Budi Luhur, Universitas Pakuan, Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, Universitas Mataram, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Mulawarman.

Baca juga: Wakil Rektor Unram sebut 4 hal harus dimiliki mahasiswa di dunia kerja
Baca juga: Mahasiswa Unram manfaatkan limbah kulit jeruk menjadi inhaler


Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023