Jakarta (ANTARA) - Badan amal Google.org dan ASEAN Foundation resmi meluncurkan platform e-learning literasi digital bernama DigitalClassASEAN.org dalam acara ASEAN Digital Literacy Impact Forum di Bali beberapa waktu lalu.

Peluncuran platform e-learning itu merupakan salah satu program dari ASEAN Digital Literacy Program (DLP), yakni program kolaborasi antara Google.org dan ASEAN Foundation. Kedua lembaga berkomitmen dalam meningkatkan literasi digital dan menciptakan ruang digital yang lebih aman di Asia Tenggara, seperti dikutip dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.

“Pencapaian ASEAN DLP merupakan pencapaian kolektif yang melibatkan partisipasi aktif dan dedikasi dari seluruh pemangku kepentingan program ini. Misi bersama dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman telah membawa kita selangkah lebih dekat untuk menciptakan ruang digital yang inklusif di Asia Tenggara,” kata Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Dr. Piti Srisangnam.

Baca juga: Google guyur Rp11,7 miliar berantas hoaks di Indonesia

Menurut Srisangnam para penerima manfaat ASEAN DLP menjadi agen perubahan dalam memerangi disinformasi dan misinformasi online di komunitas mereka masing-masing setelah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan literasi digital".

Platform e-learning itu  dapat diakses oleh seluruh masyarakat untuk meningkatkan keterampilan literasi digital mereka secara gratis. DigitalClassASEAN.org menawarkan lima modul utama yang mencakup topik-topik penting dan relevan mengenai literasi digital, yaitu digital citizenship, literasi media dan informasi, misinformasi dan disinformasi, dan partisipasi digital yang positif.

Beberapa topik khusus, seperti etika bermedia sosial, digital parenting, dan menghindari penipuan online juga dapat diakses oleh pengguna melalui platform ini

Sementara itu, ASEAN Foundation berkolaborasi dengan Break the Fake Movement, yakni mitra pelaksana lokal ASEAN DLP dan organisasi pemeriksa fakta (fact-checking) di Filipina untuk pengembangan modul di dalamnya. Modul dan platform itu tersedia dalam delapan bahasa lokal ASEAN, yakni Bahasa Indonesia, Burma, Khmer, Laos, Melayu, Tagalog, Thailand, dan Vietnam.

Setelah menyelesaikan semua bab, pengguna dapat mengunduh sertifikat pencapaian yang telah dilakukannya. Platform ini tidak hanya menyasar kaum muda, tetapi, juga para pengajar, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, lansia, dan penyandang disabilitas.

Dengan memprioritaskan inklusivitas dan aksesibilitas, DigitalClassASEAN.org menawarkan alat  untuk membantu individu penyandang disabilitas dalam proses belajar mereka.

Sebelumnya, Google.org telah menyalurkan dana hibah sebesar 1,5 juta dolar atau sekitar Rp23 miliar kepada ASEAN Foundation untuk implementasi ASEAN DLP dari 2022 hingga 2024 mendatang.

Baca juga: Google Indonesia angkat suara soal isu hadirkan e-commerce di YouTube

Baca juga: Pakar komunikasi: Budaya digital optimalkan transformasi digital

​​​​​​​
Baca juga: UNESCO sebut 763 juta orang dewasa kekurangan literasi digital

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023