Bandung (ANTARA News) - Pemulihan sejumlah objek wisata di kawasan Pangandaran Kabupaten Ciamis yang baru-baru ini tersapu gelombang tsunami memerlukan waktu paling cepat lima bulan, demikian Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Jawa Barat (Jabar), Budyana. Usai mengikuti jumpa pers persiapan Jawa Barat Travel Exchange (JTC) di Bandung, Kamis, Budyana mengatakan, total nilai kerugian yang menimpa obyek wisata di kawasan Pangandaran itu sampai saat ini diperkirakan mencapai sekitar Rp165 miliar, sehingga pemulihannya memerlukan waktu lama dan dana yang tidak sedikit. "Kami berharap pemulihan obyek wisata Pangandaran dan sekitarnya bisa cepat dilakukan dengan dua tahapan, yakni pemulihan pada bulan ketiga bisa mencapai 40 persen dan bulan kelima 100 persen," ujarnya. Ia mengatakan, selain membangun infrastruktur baru, pihaknya juga harus membangun citra objek wisata Pangandaran agar wisatawan tidak merasa trauma atas peristiwa bencana alam yang baru saja terjadi itu. Obyek wisata pangandaran selama ini merupakan salah satu andalan industri pariwisata Jawa Barat, karena tingkat kunjungan wisatawannya relatif tinggi. "Wisatawan domestik paling tinggi jumlah kunjungannya, yakni sekitar 60 persen, sisanya wisatawan asing dari berbagai negara," katanya. Dalam kesempatan itu ia juga mengajak warga setempat untuk bahu membahu membangun kembali sarana obyek wisata yang hancur akibat tersapu gelombang tsunami. "Biasanya sektor informal lebih cepat bangkit kembali," katanya. Menyinggung soal pendanaan, ia mengatakan, pihaknya akan mengajukan dana APBD dan APBN serta meminta bantuan pihak swasta untuk segera membangun kembali obyek wisata pantai andalan Jabar itu. Selain itu akan dibangun media center dalam upaya memulihkan trauma wisatawan dengan memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai kondisi Pangandaran yang sebenarnya, mengingat sejak terjadinya bencana alam banyak wisatawan yang trauma dengan peristiwa tersebut. "Informasi yang benar adalah kawasan wisata Pangandaran tidak sepenuhnya rusak berat akibat tsunami, karena masih ada hotel dan sarana penunjang lainnya yang masih utuh. Aset Disbudpar Jabar yang ada di Pangandaran dari sembilan hotel hanya empat yang mengalami kerusakan," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006