Jakarta (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III menyebut pembukaan program doktoral atau doktor ilmu komunikasi London School of Public Relations (LSPR) Institute mendukung pembangunan intelektual bangsa.
 
"Pembukaan program doktor ilmu komunikasi oleh LSPR merupakan tonggak sejarah baru yang patut kita syukuri bersama, mengingat pendidikan tinggi adalah tonggak penting bagi pembangunan bangsa," ujar Kepala LLDikti Wilayah III Prof Dr Toni Taharuddin pada peluncuran program doktor ilmu komunikasi LSPR di Jakarta, Kamis.
 
Dia mengatakan penyelenggaraan program pendidikan tinggi tingkat doktoral yang berkelas internasional dapat memperluas akses pembangunan kualitas sumber daya manusia Indonesia berstandar dunia.
 
“Kami mengucapkan selamat atas kelahiran program studi doktor ilmu komunikasi pada perguruan tinggi swasta kebanggaan kita semua yaitu LSPR Institute. Dengan demikian, kita memiliki kesempatan emas untuk mendukung pertumbuhan intelektual dan juga penelitian yang mendalam dan berkualitas di bidang komunikasi,” kata dia.
 
Melalui penyelenggaraan program doktor, lanjut dia, diharapkan dapat menghasilkan para doktor yang memiliki pemahaman mendalam tentang teori dan metodologi komunikasi, sekaligus mampu mengaplikasikan pengetahuannya dalam konteks kehidupan nyata.

Baca juga: LSPR-Institutos Nebija dorong pengajaran bahasa Spanyol di Indonesia
 
Pendiri dan CEO LSPR Institute Prita Kemal Gani mengatakan kepercayaan yang diberikan kepada LSPR merupakan kepercayaan yang lengkap, karena LSPR Institute memiliki sepenuhnya jenjang pendidikan tinggi yang dibutuhkan masyarakat terhadap program tingkat sarjana dan pascasarjana (magister dan doktor).
 
“LSPR Institute kini memiliki peluang yang lebih besar untuk memenuhi standar pendidikan tinggi yang dibutuhkan tidak saja bagi kebutuhan industri kerja nasional, tetapi juga kemampuan lulusan yang berwawasan kelas dunia,” kata dia.
 
Kepercayaan yang diberikan, kata Prita, tidak terlepas dari kontribusi lulusan LSPR Institute di berbagai organisasi, lembaga pemerintahan, dan juga korporasi nasional dan internasional selama ini.
 
Ia berharap melalui program tingkat doktoral itu dapat menyumbangkan ilmu dan pemikiran yang lebih tinggi dan strategis lagi.
 
“Dengan mendatangkan para profesor kelas dunia, maka kita akan mampu menghasilkan lulusan berwawasan global sehingga mampu berkompetisi dengan alangan profesional lainnya yang berasal dari luar negeri. Dengan demikian akan semakin mengukuhkan keunggulan daya saing yang kita miliki,” kata President ASEAN Public Relations Network tersebut.

Baca juga: LSPR gandeng pakar kehumasan Inggris jadi adjunct profesor
 
Rektor LSPR Dr Andre Ikhsano mengatakan pihaknya sangat bersyukur atas terbitnya izin program studi doktor ilmu komunikasi pada Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR.
 
Program studi itu dirancang untuk memenuhi tuntutan zaman yang terus berkembang dalam era digital. Kurikulum yang disusun dengan cermat akan memungkinkan para mahasiswa program doktor mendapatkan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek komunikasi, khususnya kehumasan dan kepemimpinan.
 
Direktur Pascasarjana LSPR Institute Dr Rino F Boer menjelaskan program doktoral di LSPR Institute memiliki keunikan tersendiri, yaitu menyelenggarakan pendidikan tinggi yang memadukan ilmu komunikasi dan kepemimpinan dalam satu kekhususan, yaitu kajian strategi kepemimpinan kehumasan, dengan penekanan pada Scientific Practical Approach.
 
“Ini merupakan yang pertama di Indonesia. Kajian pada Ilmu Komunikasi dan Kepemimpinan dengan kekhususan Strategi Kepemimpinan Kehumasan," kata Rino.
 
Selain itu, keunggulan lainnya Students Short Mobility Programme ke negara lain untuk mendapatkan study comparison dengan program doktoral di perguruan tinggi luar negeri yang menjadi mitra LSPR Institute selama ini, seperti Oxford University dan Coventry University (Inggris), Edith Cowan University (Perth, Australia), UC Davis (California, AS), dan Chulalongkorn University (Thailand).

Baca juga: Kolaborasi LSPR-Universitas Northumbria hasilkan 2.000 film pendek
 
Masa studi program doktor di LSPR adalah 42 SKS yang ditempuh dalam tujuh semester atau maksimal 10 semester. Sedangkan tenaga pengajar terdiri dari dalam dan luar negeri, kalangan akademisi dan profesional dalam satu team teaching yang khusus. Disediakan juga program persiapan bagi calon mahasiswa untuk mempersiapkan rancangan disertasi dan kesiapan memasuki lingkungan belajar pada jenjang doktoral.
 

Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023