... Siapa sebenarnya yang menjadi teroris? Siapa sebenarnya yang menjadi penjahat?... "
Caracas, Venezuela (ANTARA News) - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, Rabu, mengatakan, ia telah menawarkan suaka bagi bekas pegawai kontrak intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, yang telah mengajukan permintaan tempat perlindungan kepada sejumlah negara untuk menghindari penangkapan oleh Washington.

"Berdasarkan martabat yang dimiliki Amerika (Latin)... Saya telah memutuskan untuk menawarkan suaka kemanusiaan bagi Edward Snowden," kata Maduro, di depan pawai militer yang disiarkan televisi dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Venezuela.

Snowden, warga negara AS berusia 30 tahun yang merupakan mantan pegawai kontrak Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), diyakini masih berada di kawasan peralihan di bandar udara internasional Sheremetyevo, di Moskow.

WikiLeaks, Rabu, mengungkapkan, Snowden telah menyampaikan permintaan perlindungan kepada enam negara lainnya, sehingga sejauh ini sudah 20 negara yang ia mintai perlindungan dalam upaya menghindari penuntutan hukum di AS terkait kegiatan mata-mata.

Maduro mengatakan Venezuela siap menawarkan perlindungan bagi Snowden dan bahwa informasi-informasi yang telah dibocorkan Snowden soal program pengintaian yang dijalankan AS telah membuka rencana-rencana jahat "kerajaan" AS.

"Ia mengatakan hal yang sebenarnya, dalam semangat untuk menentang, tentang kegiatan mata-mata yang dilancarkan AS di seluruh dunia," kata Maduro.

"Siapa sebenarnya yang bersalah? Anak muda... yang mengecam rencana perang, atau pemerintah AS yang meluncurkan bom dan persenjataan kepada oposisi teroris Suriah yang bertentangan dengan rakyat dan Presiden Bashar al-Assad yang (dipilih secara) sah?"

"Siapa sebenarnya yang menjadi teroris? Siapa sebenarnya yang menjadi penjahat?"

Rusia telah memperlihatkan sikap yang sudah tidak sabar atas keberadaan Snowden di Moskow.

Wakil menteri luar negeri Rusia, Kamis, mengatakan, Snowden belum meminta suaka kepada negara tersebut dan sebaiknya menentukan tempat tujuan.

Moskow telah menjelaskan bahwa semakin lama ia tinggal, semakin besar resiko ketegangan politik soal nasibnya itu dapat menyebabkan kerusakan hubungan yang lama dengan Washington.

(T008)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013