Jayapura (ANTARA) - Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hafidz Muksin menekankan pentingnya melatih talenta anak-anak Papua terkait upaya merevitalisasi bahasa daerah dan meningkatkan literasi anak-anak di wilayah Papua.

"Talenta-talenta yang kita temukan, kita dorong. Jangan sampai talenta-talenta ini dibiarkan begitu saja," kata Hafidz Muksin dalam acara Kemah Penulisan Cerita Pendek Berbahasa Daerah, di Kota Jayapura, Papua, Kamis malam.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Balai Bahasa Provinsi Papua, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melakukan program revitalisasi bahasa daerah lewat Kemah Penulisan Cerita Pendek Berbahasa Daerah.

Para peserta kegiatan ini adalah sembilan anak yang menjadi pemenang kategori cerita pendek di Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Papua Tahun 2023.

Sembilan anak tersebut berasal dari sembilan kabupaten/kota, yakni Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Biak, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Merauke.

Baca juga: Kemdikbudristek ajak anak Papua cintai dan lestarikan bahasa daerah

Baca juga: Balai Bahasa Sulteng beri penghargaan pegiat bahasa dan sastra daerah


Dalam Kemah Penulisan Cerita Pendek Berbahasa Daerah mereka dilatih secara intensif selama tiga hari oleh para pembimbing dan narasumber agar mereka mampu menghasilkan cerita pendek berbahasa daerah.

"Sembilan orang inilah yang diharapkan menjadi tunas-tunas bahasa ibu yang berpikir kritis, berpikir logis, memiliki kreativitas, dan daya nalar tinggi," kata Hafidz Muksin.

"Dengan kemampuan tersebut, saya yakin dengan bimbingan pendamping dan arahan narasumber, akan tumbuh narasi cerita pendek yang diinisiasi baik dari khasanah peradaban adat, nasihat orang tua, dan juga kehidupan di masyarakat," tambahnya.

Hafidz Muksin menuturkan pada tahun lalu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membukukan lebih kurang 50 judul cerpen dari para peserta Kemah Cerpen yang berasal dari 10 provinsi.

Senada, Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua Sukardi Gau menambahkan bahwa anak-anak di Papua masih membutuhkan buku bacaan.

"Ke depan kita butuh sumber bacaan yang merupakan produk dari anak-anak Papua. Sehingga yang hadir di sini (peserta Kemah Penulisan Cerita Pendek Berbahasa Daerah) adalah orang-orang terpilih," kata Sukardi Gau.

Baca juga: Kemdikbudristek sebut kolaborasi penting merevitalisasi bahasa daerah

Baca juga: Revitalisasi bahasa daerah penting untuk mencegah kepunahan

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2023