Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menekankan pentingnya literasi digital yang bisa memberikan keamanan bagi siswa dan anak-anak.

"Bagaimana kita meningkatkan sistem yang bisa memberikan keamanan bagi siswa, anak-anak kita, untuk melaksanakan atau mengikuti literasi secara aman, terutama literasi digital," kata Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Ristek Hafidz Muksin di Jakarta, Sabtu.

Hafidz Muksin pun menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Festival Literasi Digital dalam peringatan Hari Anak Nasional ke-39.

"Ini merupakan kolaborasi dari Kemendikbud Ristek, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan komunitas literasi," katanya.

Baca juga: Kemendikbud Ristek gandeng swasta kuatkan literasi digital santri

Baca juga: Orang tua perlu lihat anak sebagai subjek saat beri literasi digital


Menurut dia, Festival Literasi Digital merupakan upaya agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh sebagai pribadi yang cerdas, berkarakter, beriman, bertakwa kepada Tuhan, dan berpandangan global, kreatif, inovatif, dan mandiri.

Festival Literasi Digital digelar dilatarbelakangi masih minim-nya literasi digital pada anak.

Selain itu anak juga mengalami permasalahan kecanduan gadget, cyberbully, hoaks, penyalahgunaan data pribadi, pornografi, eksploitasi seksual online, sexting, dan sextortion.

Tingginya kasus kekerasan seksual anak merupakan tantangan untuk pemerintah dan platform digital untuk meningkatkan keamanan dalam menggunakan internet, khususnya bagi anak.

Festival Literasi Digital yang diselenggarakan di Gedung Insan Berprestasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI  juga menggelar lomba fotografi dan poster dengan tema "Menjadi warga digital cerdas" sebagai upaya untuk menggugah minat dan bakat kreativitas, mengedukasi masyarakat, dan menginspirasi perubahan positif melalui literasi digital dan keselamatan anak di ranah daring.

Total peserta lomba berjumlah 342 peserta poster dan 51 peserta fotografi dari seluruh wilayah di Indonesia.

Baca juga: Pengamat: Literasi digital jadi kebutuhan mutlak bagi anak

Baca juga: Literasi digital langkah awal cegah anak dari kekerasan "online"


 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023