Ada unsur hiburan agar masyarakat bisa lebih menerima. Kita sesuaikan dengan gaya terkini anak-anak remaja
Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat mengedukasi masyarakat lewat penayangan film “Cita-Cita Bunda” sebagai salah satu upaya intervensi menekan angka kasus stunting (gangguan pertumbuhan pada anak).

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung Kenny Dewi di Bandung Jumatmengatakan melalui penayangan film, pihaknya mencoba untuk mengemas cara penyampaian informasi komunikasi dan edukasi untuk mengenalkan penanganan stunting ke dalam bentuk kemasan yang lebih kreatif dan menarik.

"Ada unsur hiburan agar masyarakat bisa lebih menerima. Kita sesuaikan dengan gaya terkini anak-anak remaja,” kata Kenny.

Menurut dia, untuk mempercepat penanganan stunting, perlu adanya kolaborasi dengan pihak lain. Salah satunya dengan melibatkan karya anak-anak muda bersama pihak swasta.

Bahkan, kata dia, pihaknya telah membuat berbagai cara edukasi yang menarik untuk menekan angka kasus stunting kepada masyarakat, salah satunya melalui pagelaran wayang golek.

"Dibuat dengan beragam cara edukasi agar isu stunting dan pengendalian keluarga berencana bisa menjadi isu sehari-hari. Ini jadi pekerjaan kita semua. Seluruh unsur masyarakat akan kita coba tarik partisipasinya agar masyarakat juga lebih peduli," katanya.

Kenny menyebut angka prevalensi stunting di Kota Bandung sudah turun dari 26,4 persen pada 2021 menjadi 19,4 persen pada 2022, dan ditargetkan bisa turun lagi menjadi 17 persen pada 2023.

"Tahun 2024 ditargetkan 14 persen. Tapi kita harus punya mimpi kota Bandung sampai ke 0 persen. Sehingga tahun 2045 generasi penerus Kota Bandung siap bersaing," katanya.

Sementara itu, sutradara film pendek Cita-Cita Bunda, Anto Purwanto mengungkapkan, film garapannya dimulai dari latar belakang kegelisahan tentang isu stunting ada di masyarakat.

"Di usia kita yang sudah jadi orang tua, dengar anak-anak lain sudah jadi 'orang' itu bikin kepikiran masa depan anak sendiri akan seperti apa. Apalagi ada juga isu generasi emas 2045. Bagaimana kita bisa memanfaatkan keberuntungan ini," kata Anto.

Menurut dia, keberuntungan itu berkaitan dengan kesiapan dalam kesempatan. Sehingga harus dipersiapkan sejak dini agar anak-anak bisa memiliki masa depan yang lebih baik dan terhindar dari stunting.

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023