Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka kesempatan untuk menjadi wadah bagi para talenta dari perusahaan teknologi finansial atau financial technology (fintech) untuk melakukan riset dan pengembangan.

Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN Zamroni mengatakan BRIN mengembangkan program tersebut bernama fintech research based funding yang bisa dimanfaatkan oleh para talenta dari perusahaan atau dari asosiasi fintech.

"Kami mengembangkan program dengan tujuan agar inovasi-inovasi di pasar, inovasi di Indonesia, dan juga inovasi yang dihasilkan di Indonesia baik dari BRIN atau non-BRIN bisa mendapatkan kesempatan untuk berkembang," kata Zamroni dalam kegiatan 5th Indonesia Fintech Summit and Expo 2023 di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan, talenta fintech yang bisa melakukan riset di BRIN itu di antaranya talenta yang baru memulai usahanya dalam 1-2 tahun.

Selain berkolaborasi dengan perusahaan, menurutnya BRIN juga bisa menjadi wadah riset bagi individu yang membawa inovasi aplikasi start-up di bidang fintech.

"Kemudian ada proses namanya pre-inkubasi, inkubasi, post inkubasi, sampai start-up itu bisa diterima di pasar," katanya.

Zamroni mengatakan, talenta start-up yang boleh memanfaatkan fasiltas riset di BRIN itu syaratnya harus berbasis surface vision start-up, dan bukan berbasis imajinasi pengusaha.

"Dan riset ini sebagai modal dasar kita. Bagaimana kita mengambil ide, kemudian masuk ke inovasi yang membutuhkan pengalaman" katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech (Aftech) Budi Gandasoebrata mengatakan sebagian perusahaan fintech telah melakukan perubahan atau ekspansi model bisnis berdasarkan survei Aftech Annual Members Survey 2022/2023.

"Adanya fenomena tech-winter, menjadi momentum bagi pelaku industri untuk berinovasi, dengan meluncurkan berbagai inovasi produk dan layanan untuk mempertahankan kinerja perusahaan," kata Budi.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023