Jadi realisasinya sudah 12 persen di atas target meski PNBP migas mengalami penurunan karena harga minyak mentah Indonesia dan lifting menurun dibanding tahun lalu
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) telah melewati target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tengah fluktuasi harga komoditas, yaitu sebesar Rp494,2 triliun per Oktober 2023 atau 112 persen dari target Rp441,4 triliun.

Realisasi tersebut tumbuh 3,7 persen dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy), terutama didorong oleh peningkatan pendapatan sumber daya alam (SDA) nonmigas, Kekayaan Negara Dipisahkan (KND), dan badan layanan umum (BLU).

"Jadi realisasinya sudah 12 persen di atas target meski PNBP migas mengalami penurunan karena harga minyak mentah Indonesia dan lifting menurun dibanding tahun lalu," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Virtual APBN KITA Edisi November 2023 di Jakarta, Jumat.

Sri Mulyani menyampaikan, PNBP SDA migas mencapai Rp97,8 triliun atau 74,6 persen dari APBN. Realisasi tersebut turun 16,5 persen (yoy) karena penurunan harga minyak mentah Indonesia dan lifting minyak bumi.

Sementara realisasi PNBP nonmigas mencapai Rp116,8 triliun atau mencapai 180,3 persen APBN. Angka tersebut meningkat 35,7 persen (yoy) karena pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2022 yang menaikkan tarif iuran produksi atau royalti batu bara.

Pendapatan KND mencapai Rp74,1 triliun atau 150,9 persen dari target dan tumbuh 82,5 persen (yoy), yang disumbang setoran dividen BUMN perbankan dan non perbankan.

"Mayoritas dari yang perbankan, tetapi non perbankan seperti Pertamina dan PLN juga menyumbang dividen" ucapnya.

Kemudian, kata dia, PNBP lainnya mencapai Rp133,4 triliun atau 117,8 persen dari APBN. Namun, capaian tersebut menurun 15,7 persen (yoy) disebabkan oleh penurunan pendapatan Penjualan Hasil Tambang (PHT) dan pendapatan minyak mentah (Domestic Market Obligation/DMO) dengan lifting yang semakin kecil.

Untuk pendapatan BLU, tercatat sebesar Rp72 triliun atau 86,7 persen dari target. Meski belum mencapai target, realisasi tersebut meningkat 1,3 persen (yoy) utamanya disebabkan peningkatan pendapatan BLU non kelapa sawit, sedangkan pendapatan BLU kelapa sawit masih terkontraksi karena harga sawit menurun.

Baca juga: Sri Mulyani: Pembiayaan investasi capai Rp46,56 triliun per Oktober

Baca juga: Sri Mulyani sebut tekanan pasar keuangan domestik mulai mereda

Baca juga: Sri Mulyani optimistis penerimaan pajak capai target Rp1.818 triliun

Baca juga: Menkeu sebut APBN alami defisit Rp700 miliar pada Oktober 2023

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023