Jakarta (ANTARA) - Berbagai peristiwa ekonomi diberitakan oleh Kantor Berita ANTARA pada Jumat (24/11), mulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut tekanan pasar domestik mulai mereda hingga berlakunya insentif pajak pertambahan nilai (PPN) rumah.

Berikut rangkuman berita ekonomi kemarin yang layak disimak pagi ini:

Sri Mulyani sebut tekanan pasar keuangan domestik mulai mereda

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan tekanan di pasar keuangan domestik mulai mereda yang terlihat dari rupiah yang kembali menguat, penurunan imbal hasil (yield) surat berharga negara (SBN), serta terjadinya arus modal asing masuk.

Baca selengkapnya di sini

BI: QRIS raih penghargaan di ajang internasional Asia Pasifik

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Antarnegara meraih gold award, atau menjadi yang terbaik dalam ajang internasional Qorus Reinvention Awards Asia Pacific 2023, untuk kategori Operational Efficiency di Thailand.

Baca selengkapnya di sini

Menkeu: Proyeksi ekonomi RI tertinggi di antara negara ASEAN dan G20

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan proyeksi ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di antara negara ASEAN dan G20, di tengah ketidakpastian saat ini.

Baca selengkapnya di sini

Wapres minta PM Yunani jembatani produk sawit RI masuk ke Eropa

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta Pemerintah Yunani untuk dapat menjembatani produk sawit Indonesia agar tidak mendapat diskriminasi dalam merambah pasar Uni Eropa.

Baca selengkapnya di sini

Insentif PPN pembelian rumah maksimal Rp5 miliar resmi berlaku

Kementerian Keuangan menyebutkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) pembelian rumah komersial maksimal Rp5 miliar resmi berlaku setelah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120 Tahun 2020 diundangkan.

Baca selengkapnya di sini

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023