Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana melakukan pemantauan kemungkinan adanya korban dan kerusakan bangunan terkait terjadi gempa yang terjadi di Malang, Jawa Timur, pada Senin pukul 09.13 WIB.

"Sekalipun gempa tidak berpotensi tsunami namun kita masih melakukan pengecekan untuk mengetahui sejauh mana dampak yang ditimbulkan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin.

Menurutnya terjadi gempa 5,9 SR pada Senin (8/7) pukul 09:13:39 WIB, di koordinat 9.16 LS, 113.00 BT, kedalaman 10 Km. Pusat gempa berada di Samudera Hindia yaitu 112 km Tenggara Malang (Jatim), 114 km Barat Daya Lumajang (Jatim), 130 km Barat Daya Jember (Jatim) atau 202 km Tenggara Surabaya.

Posko BNPB telah mengkonfirmasi dampak gempa ke beberapa daerah. Dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malang dilaporkan gempa terasa sedang selama 3-5 detik.

Lampu di dalam gedung bergoyang, belum ada laporan kerusakan di Kota Malang, masyarakat berhamburan ke luar rumah.

Di Bondowoso gempa terasa cukup kuat selama lima detik. Masyarakat yang di gedung RS Bondowoso segera keluar gedung dan dilaporkan sementara tidak ada kerusakan

Sementara di Jember gempa dirasakan cukup kuat selama lima detik, masyarakat sebagian keluar rumah dan dilaporkan tidak ada kerusakan.

Berdasarkan peta guncangan gempa menunjukkan intensitas III MMI (lemah) di selatan wilayah Jawa Timur. Sumber gempa berada di bagian dalam zona subduksi atau pertemuan lempeng tektonik antara lempeng Hindia Australia dan Eurasia.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013