Akhirnya mereka menawarkan diri untuk menjadi agen di Istanbul bersama mahasiswa Indonesia di sana.
Surabaya (ANTARA) - Stan Universitas Airlangga (Unair) dalam pameran produk inovasi halal pada gelaran 10th OIC Halal Expo 2023 yang berlangsung di Istanbul, Turki sejak 23-26 November 2023 ramai dipadati para pengunjung.

Ketua Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) adalah Prof Dr Muhammad Nafik HR dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, mengatakan pameran kali ini membawa nuansa bisnis yang lebih luas untuk produk inovasi halal Unair.

"Hari Jumat (24/11), mulai pagi stan pameran sudah tampak kepadatan pengunjung di hampir semua stan produk halal termasuk di stan Unair," ujarnya pula.

Menurutnya, suasana yang berbeda pada stan Unair, dimana pada hari pertama delegasi lebih banyak melayani informasi produk sambil berdiri di depan stan. Sedangkan untuk hari kedua banyak pengunjung yang duduk di kursi dan berdiskusi pendalaman ke arah bisnis sebagai tindak lanjut dari pemahaman mereka pada hari pertama.

Nafik menceritakan pada hari pertama, ada dua orang suami istri yang memperhatikan secara saksama terhadap produk farmasi yang ada di stan Unair sambil tampak heran melihatnya karena ada produk yang sama dengan yang mereka miliki.

Selain itu, kata dia lagi, mereka bercerita kalau obat yang mereka miliki dari Jerman dan sang suami berjanji bahwa dia akan kembali ke stan Unair di hari kedua untuk membawa dan membandingkan produknya.

"Pada Jumat (24/11) sekitar pukul 11 waktu Istanbul, dia benar-benar kembali ke stan Unair. Cuma tidak ketemu dengan delegasi Unair karena sedang pergi ke Blue Mosque untuk menunaikan Shalat Jumat. Sementara stan dijaga oleh mahasiswa pendamping. Sore harinya pukul 16.00, dia datang lagi dan diskusi bersama kurang lebih satu jam, terkait kandungan obat yang dia miliki dan yang dipamerkan oleh delegasi dari Unair," katanya pula.

Mendapati hal itu, Ketua Pusat Halal Dr Apt Abdul Rahem MKes memberi penjelasan secara detail terkait kandungan, manfaat dan kehalalan obat dari Unair.

Setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap terkait kelebihan bentuk kapsul bahwa selain penggunaan dengan cara diminum, serbuk dalam kapsul juga bisa digunakan sebagai masker, mereka semakin tertarik karena harganya juga lebih murah dan sudah bersertifikat halal, sementara yang didapatkan dari Jerman belum bersertifikat halal. Selain itu kemasan hasil inovasi Unair lebih melindungi obatnya.

"Akhirnya mereka menawarkan diri untuk menjadi agen di Istanbul bersama mahasiswa Indonesia di sana. Kebetulan baru disadari bahwa yang bersangkutan adalah pengusaha Turki sebagai importir obat tersebut dari Jerman," kata dia lagi.

Nafik juga menawarkan pada mereka sebagai agen obat hasil inovasi Unair yang bisa berkolaborasi dengan mahasiswa Indonesia di Turki. Nafik juga menawarkan dengan sistem investasi bersama, untuk kebutuhan di Turki, akan tetapi masih perlu ada kajian pasar terlebih dahulu.

Tamu berikutnya yang juga memerlukan diskusi cukup lama adalah seorang dari dokter gigi dari Sudan yang tertarik dengan dentolaser dan pasta gigi dari habbatussauda hasil Inovasi Unair.

Dia kaget dengan harga yang murah dan penggunaannya yang begitu sederhana dan multi fungsi untuk dentolaser, lebih kaget lagi alat kesehatan bersertifikat halal. Karena halal menjadi pertimbangan utama di Sudan. Bahkan salah satu delegasinya berminat untuk kuliah S3 di Unair.

"Pada hari ketiga jadwalnya bisnis matching dengan para mitra yang berminat untuk kerja sama difasilitasi oleh konsulat jenderal Istanbul," ujarnya lagi.
Baca juga: Unair-Taiwan Education Center kerja sama gelar pameran pendidikan
Baca juga: Pameran seni FIB Unair-Komunitas Adhicipta beri edukasi budaya pemuda

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023