Nomor satu ketersediaannya atau availability dulu. Jadi bagaimana agar pangan kita tersedia dengan cukup....
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menekankan urgensi ketahanan pangan di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa prioritas saat ini adalah produksi ada dan ketersediaan pangan cukup.

"Nomor satu ketersediaannya atau availability dulu. Jadi bagaimana agar pangan kita tersedia dengan cukup. Baru kemudian kita bicara harga. Karena itu stok pangan terus ditingkatkan, dan juga di hulu tentunya produksi mesti sama-sama kita lakukan, termasuk  langkah-langkah penguatan ketahanan pangan di IKN," ujar Arief Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Bapanas optimalkan millet sebagai sumber alternatif pangan

Sementara itu Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy mengatakan,   perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) harus mempertimbangkan ketahanan pangan sebagai salah satu aspek penting yang harus dijaga sebagai bagian dari ketahanan nasional. 

"Pada saatnya nanti Ibu Kota Negara yang semula berada di Provinsi DKI Jakarta berpindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Bapak Presiden telah memberikan pernyataan bahwa Upacara Kemerdekaan 17 Agustus pada 2024 dilaksanakan di IKN. Oleh karena itu, ketahanan pangan menjadi aspek yang penting dan Badan Pangan Nasional siap mendukung terwujudnya ketahanan pangan yang optimal." ujar Sarwo.

Sarwo mengatakan, wilayah Provinsi Kalimantan Timur khususnya di IKN saat ini mengalami peningkatan jumlah penduduk seiring dengan berkembangnya pembangunan IKN, sehingga kebutuhan pangan juga harus diperhitungkan dengan baik.

Sebagian besar kebutuhan pangan di Kaltim dipasok dari beberapa daerah lain seperti Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur. Di sisi lain, dengan berpindahnya penduduk ke IKN, kebutuhan pangan juga meningkat secara signifikan.

"Saat ini, kita punya 19 Unit Gudang Bulog dengan kapasitas total 60.000 ton yang berada di sekitar IKN dan siap menunjang kebutuhan pangan daerah. Jika memang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan, kami upayakan meningkatkan stok dan infrastruktur yang bisa menunjang ketahanan pangan," kata Sarwo.

Baca juga: Bapanas sediakan 10 mobil laboratorium keliling awasi keamanan pangan

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi beras Provinsi Kalimantan Timur pada  2023 diperkirakan sekitar 125,23 ribu ton.

"Tentunya kita semua terus berharap produksi bisa ditingkatkan agar ketahanan pangan, baik di daerah maupun nasional semakin kuat. Di sisi lain, kami juga mohon alih fungsi lahan dapat ditekan sehingga lahan sawah dan lahan perkebunan tetap abadi untuk ketahanan pangan nasional. Sekali lagi ini bisa dicapai dengan kolaborasi yang kuat dari kita semua," ujar Sarwo.

Sementara itu,Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menekankan pentingnya kolaborasi terkait ketahanan pangan di IKN.

"Untuk mempersiapkan ketahanan pangan di ibu kota ini kita tidak bisa sendiri. Jadi bagaimana IKN bersama daerah mitra berkolaborasi sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan di IKN ini,," ujar Bambang.

Ia juga menggarisbawahi bahwa untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pangan, pertanian yang dibangun di kawasan IKN dan sekitarnya adalah pertanian yang mengadopsi teknologi modern dan berbasis ramah lingkungan. Dua aspek ini menjadi penekanan sebagai sebuah keharusan dalam pembangunan ibu kota ke depan.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023