Meski jumlah wisatawan yang berkunjung ke Solo sudah melampaui target, pelaksanaan Piala Dunia U-17 ini tetap menjadi sarana menarik untuk menambah jumlah kunjungan wisatawan, khususnya turis mancanegara.
Solo (ANTARA) - Berdiri megah di tengah Kota Solo, Stadion Manahan menjadi satu dari empat stadion di Indonesia yang ditunjuk oleh FIFA sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan pertandingan pada Piala Dunia U-17.

Sejak babak penyisihan, sedikitnya sudah ada empat tim dari empat negara yang merasakan keramahan warga Solo dengan berbagai keunikannya. Empat negara itu, yakni Spanyol, Mali, Kanada, dan Uzbekistan.

Adapun tim lain berlaga di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta.

Kedatangan para pemain, ofisial, dan penggemar sepak bola ini mampu memberikan angin segar bagi perekonomian Kota Solo,  mulai dari hotel hingga tempat wisata, merasakan dampak atas kedatangan mereka.

Bahkan, belum lama ini para pemain timnas masing-masing negara menyempatkan berjalan-jalan dan berbelanja di sejumlah pusat perbelanjaan modern di Kota Solo.

Situasi ini rupanya tidak ingin dilewatkan begitu saja oleh pemerintah daerah setempat maupun pelaku pariwisata untuk melakukan promosi. Dengan promosi tersebut setidaknya mereka yang sudah datang ke Solo dapat menceritakan kekayaan dan keunikan kota ini kepada kerabat mereka yang ada di luar negeri.

Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surakarta Gembong Hadi Wibowo menyatakan promosi wisata terus gencar dilakukan selama penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023.

Meski saat ini realisasi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Solo sudah melampaui target, pelaksanaan Piala Dunia U-17 ini tetap menjadi sarana menarik untuk menambah jumlah kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.

Hingga saat ini tercatat sudah ada 4,5 juta wisatawan yang mengunjungi Solo. Dari jumlah itu, 18.000 di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.

Pemkot Surakarta juga menyelenggarakan tur. Beberapa waktu lalu para pemain dan ofisial peserta Piala Dunia U-17 mengunjungi beberapa objek wisata di Kota Solo.


Paket wisata

Pemkot Surakarta juga menawarkan paket wisata yang bisa dinikmati oleh para pengunjung Kota Solo.

Paket-paket wisata yang telah disiapkan untuk para penonton Piala Dunia U-17 2023 ini tidak hanya menyasar destinasi-destinasi di Kota Solo, tetapi juga wilayah lainnya di area Solo Raya.

Untuk memastikan paket wisata diketahui oleh publik secara luas, Pemkot Solo menitipkan informasi paket wisata kepada Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta untuk ikut mempromosikannya kepada para penonton.

Tak ingin ketinggalan, Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Kota Surakarta juga ingin meraup limpahan rupiah sebagai dampak pelaksanaan Piala Dunia U-17.

Ketua ASITA Kota Surakarta Mirza Ananda mengatakan ada empat paket wisata khusus bagi warga negara asing (WNA). Pada paket wisata yang ditawarkan, para pendatang dari luar negeri lebih banyak diajak ke wisata alam dan heritage.

Yang pertama adalah paket wisata View From The Top. Pada paket ini pengunjung diajak ke Kabupaten Boyolali, tepatnya di Sekitar Gunung Merapi dan Merbabu. Selain menikmati keindahan dua gunung tersebut, para pengunjung juga diajak untuk merasakan suasana alam.

Selain itu, ada pula paket The Magnificent Solo City Heritage Tour yang akan lebih banyak berkunjung di destinasi-destinasi wisata sejarah di Solo. Lalu ada Exciting Tawangmangu with Jeep Tour yang mengajak pengunjung menikmati lanskap Tawangmangu menggunakan mobil jip.

Adapun yang terakhir yakni paket Heal for The Soul yang merupakan perpaduan perjalanan tur di Solo dan Tawangmangu.


Kampung Batik

Meski banyak paket wisata yang melibatkan daerah di luar Solo, pelaku usaha di dalam kota juga siap dilibatkan pada promosi wisata di tengah Piala Dunia ini.

Potensi wisata heritage di dalam Kota Solo yang layak dilirik yakni Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Laweyan. Dua kampung batik dengan keunikan khas tersebut rupanya selama ini juga banyak dikunjungi oleh wisatawan.

Mereka tidak hanya bisa berbelanja batik, tetapi juga bisa melihat produksi batik secara langsung. Para pengunjung juga dapat bersantai di sejumlah kafe yang ada di dalam kampung sekaligus melakukan swafoto berlatar belakang hunian khas kampung batik.

Ketua Paguyuban Kampung Batik Kauman Gunawan Setiawan beberapa hari terakhir ada kunjungan dari ofisial dan para penonton sepak bola. Ada puluhan pengunjung dari kelompok ini.

Para pengunjung ini datang untuk melakukan berbagai aktivitas, mulai dari foto hingga melihat produksi batik secara langsung.

Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL) Alpha Febela Priyatmono berharap penyelenggaraan acara serupa bisa dilaksanakan setiap tahun sehingga bisa terus meramaikan kunjungan wisata di Kampung Batik Laweyan maupun Kauman.

Dengan begitu pendapatan daerah dapat terdongkrak. Selain itu, jika terus dikembangkan dan dikolaborasikan maka potensi ini juga dapat mendongkrak kunjungan wisatawan.

Sejauh ini pelaksanaan Piala Dunia U-17 cukup mampu mendatangkan pengunjung dari luar kota dan luar negeri, khususnya penggemar sepak bola.

Hajatan Piala Dunia U-17 di Solo diperkirakan mampu menambah perputaran uang hingga puluhan miliar rupiah, yang rembesannya mengalir ke berbagai lini, mulai dari PKL, UMKM, restoran, hingga tempat-tempat wisata.

Meski kedatangan penonton belum mampu memenuhi kapasitas Stadion Manahan, mereka tetap memiliki kontribusi dalam meningkatkan perputaran uang di Kota Budaya itu.

Selagi laga Piala Dunia U-17 masih berlangsung, penyelenggara terus melakukan promosi, agar  makin banyak penonton yang mengisi bangku-bangku stadion.

Lebih dari itu, kedatangan penonton itu dapat memacu roda perekonomian bergerak lebih kencang lagi. Masih ada sisa waktu hingga 2 Desember 2023 kala partai final digelar.



















 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023