Hangzhou (ANTARA) - Zhuge Yun, seorang manajer proyek di perusahaan energi baru Chint Solar, menyimpan koin 1 pound Mesir, dengan ukiran gambar matahari dan panel fotovoltaik, di laci mejanya.

"Saya membawanya dari Mesir," ujarnya, ketika mengenang keberangkatannya ke negara tersebut empat tahun lalu untuk menggarap pembangunan pembangkit listrik tenaga surya Benban.

Pembangkit listrik tenaga surya Benban terletak di bagian timur Gurun Sahara, salah satu tempat terpanas di dunia, dengan curah hujan yang sedikit sepanjang tahun.

Mencakup area seluas sekitar 37 km persegi, pembangkit listrik itu memiliki total kapasitas terpasang lebih dari 2.000 megawatt. Chint Solar bertanggung jawab atas pembangunan sebagian pembangkit listrik yang menyediakan daya sebesar 165,5 megawatt.

"Memanfaatkan tenaga surya, sumber energi terbarukan yang bersih, untuk menghasilkan listrik, dapat meringankan kekurangan listrik setempat dan membantu memperbaiki struktur energi Mesir," katanya, seraya menambahkan bahwa pembangkit listrik tersebut akan beroperasi hingga 25 tahun, dan operasi hariannya akan menyediakan lapangan kerja serta pendapatan bagi masyarakat setempat.

China mengusulkan gagasan untuk membangun "sabuk ekonomi di sepanjang Jalur Sutra" di Kazakhstan pada 2013, yang dikombinasikan dengan proposal Jalur Sutra Maritim Abad ke-21, yang pada akhirnya menjadi Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI).

Sepuluh tahun kemudian, banyak proyek seperti pembangkit listrik tenaga surya Benban, yang saling menguntungkan dan mendorong kerja sama di antara negara-negara peserta pembangunan bersama BRI, telah diimplementasikan, meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat dengan menghadirkan peluang pembangunan baru.

Dalam Konferensi Pertukaran Wali Kota tentang Pengaruh Kota Jalur Sutra Maritim (Mayors Exchange Conference on Maritime Silk Road City Influence) 2023 yang diselenggarakan pada Jumat (24/11) hingga Sabtu (25/11) di Kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang, China timur, para pejabat dan perwakilan bisnis dari kota-kota Jalur Sutra Maritim berbagi pengalaman dan praktik dalam membangun BRI secara bersama-sama.

Jalan Tol Phnom Penh-Sihanoukville sepanjang 187 km, yang dibangun di bawah BRI, memangkas waktu tempuh antara ibu kota Kamboja dengan kota pelabuhan laut internasional Sihanoukville dari enam jam menjadi hanya dua jam, ujar Sar Kackada, Wali Kota Sihanoukville di Kamboja.

"Jalan tol ini secara signifikan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sihanoukville," ungkapnya. "Saya berharap melalui implementasi inisiatif ini, pencapaian-pencapaian baru akan terus terjadi di Sihanoukville."

Tsingshan Holding Group merupakan salah satu perusahaan China yang paling awal berpartisipasi dalam pembangunan Sabuk dan Jalur Sutra. Perusahaan tersebut telah berinvestasi dalam pembangunan dua kawasan industri di Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Kawasan industri itu telah menarik lebih banyak perusahaan China dalam beberapa tahun belakangan.

Perusahaan tersebut sedang menjajaki lebih banyak bentuk kerja sama dengan negara-negara yang berpartisipasi dalam kerja sama Jalur Sutra Maritim dan berharap dapat berbagi pengalaman suksesnya dengan lebih banyak mitra.

Data resmi menunjukkan bahwa dari 2013 hingga 2022, nilai kumulatif impor dan ekspor antara China dan negara-negara peserta mitra BRI mencapai 19,1 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp15.573), dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 6,4 persen. Investasi dua arah kumulatif antara China dan negara-negara mitra BRI mencapai 380 miliar dolar AS, termasuk 240 miliar dolar AS dari China.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023