Banjarmasin (ANTARA) -
Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, membangun kesadaran mengelola sanitasi dan air minum yang baik di lingkungan sekolah.
 
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina yang sekaligus Ketua Aliansi Kabupaten-Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) Indonesia, di Banjarmasin, Senin, menyampaikan bahwa penting membangun kesadaran itu di kotanya agar siswa dan siswi sehat di lingkungan yang sehat.
 
Oleh karena itu, dia pun mengapresiasi dilaksanakannya sosialisasi sanitasi dan air minum tahun 2023 yang mengundang kepala sekolah dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat se-Kota Banjarmasin.
 
"Kepala sekolah punya peran strategis sebagai administrator sanitasi juga perilaku hidup bersih dan sehat di sekolahnya. Ini memang tantangan untuk kita memastikan akses jalannya sanitasi dapat berjalan dengan baik," ucapnya.

Baca juga: Bupati Temanggung minta PKK promosikan sanitasi baik
 
Dalam membuka sosialisasi yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Banjarmasin bersama AKKOPSI tersebut, Ibnu Sina menyampaikan bahwa standar pelayanan minimum (SPM) sanitasi aman maupun perilaku hidup masyarakat di lingkungan sekolah juga perlu diperhatikan.
 
Sejauh ini, menurut dia, Kota Banjarmasin sudah ada 22 kelurahan yang Open Defecation Free (ODF) atau terbebas dari buang air besar sembarangan.
 
"Artinya, masih banyak PR bagi Pemkot Banjarmasin untuk membebaskan dari total 52 kelurahan yang ada di kota ini dari buang air besar sembarangan," katanya.

Baca juga: Sleman peringkat pertama nasional Penghargaan Sanitasi Sekolah 2023
 
Oleh karena itu, kata dia, selepas sosialisasi ini ada poin-poin yang dapat dikaji tiru oleh Kota Banjarmasin terkait dengan pengelolaan sanitasi dan air minum.
 
Ia mengemukakan, Kabupaten Tangerang sudah coba mempraktikkan di sekolah-sekolah yang ada di daerah dengan mendorong anak-anak sekolah sebagai ujung tombak sosialisasi sanitasi dan gaya hidup sehat.
 
"Persoalan sanitasi dan air minum ini memang penting untuk didukung bidang pendidikan, ketika perilaku hidup bersih dan sehat dapat dimulai dari lingkup pendidikan. sekolah-sekolah kita punya karakter untuk tidak membuang sampah sembarangan, kemudian memastikan toilet atau WC dalam sekolah itu dalam kondisi baik," katanya.

Baca juga: PAL Jaya gencar sosialisasikan pentingnya sanitasi aman
 
"Sekali lagi tolong di lingkup sekolah masing-masing berikan edukasi yang sebaik-baiknya mengenai perilaku hidup bersih dan sehat," ujar Ibnu SIna.
 

Pewarta: Sukarli
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023