Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menilai perubahan pola pikir dan budaya aparatur menjadi tolok ukur berhasilnya reformasi birokrasi.

 Ida Fauziyah dalam keterangannya di Jakarta, Senin mengatakan di tengah tingginya keinginan masyarakat terhadap reformasi birokrasi, menuntut adanya peningkatan kualitas pelayanan publik pada seluruh unit organisasi.

"Tuntutan itu meliputi perubahan mindset dan culture set  aparatur yang menjadi kunci dan tolok ukur keberhasilan reformasi birokrasi pemerintah," ujarnya usai mengadakan pertemuan dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, di Kantor Kemenpan-RB.

Menaker mengatakan, di tengah upaya Kemenpan-RB menggencarkan reformasi birokrasi di instansi pemerintah terutama program reformasi birokrasi berdampak, pihaknya telah bersiap untuk melaksanakan program-program tersebut.

Program yang dilakukan Kemnaker antara lain, peningkatan kualitas SDM yang terampil melalui transformasi BLK, perluasan kesempatan kerja, dan perbaikan hubungan industrial dan upaya mendukung program pengentasan kemiskinan dan peningkatan investasi.

"Program Ini semua menjadi salah satu reformasi birokrasi tematik dari Kementerian Ketenagakerjaan," tutur.

Menaker mengapresiasi kerja sama yang telah dijalin dengan baik antara Kemnaker dan Kemenpan-RB. Ia berharap dari kerja sama ini program reformasi birokrasi menuju tata kelola pemerintahan yang baik dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat.

"Saya berharap ke depannya tata kelola pemerintahan di Kemnaker bisa lebih baik lagi, dan memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat," demikian Menaker Ida.
​​​​​​
Baca juga: Indonesia siap kolaborasi wujudkan kerja layak di negara-negara OKI
Baca juga: Menaker: Perjanjian kerja perusahaan-SP wujudkan hubungan harmonis
Baca juga: Menaker harap penerima TKM 2023 kembangkan usaha berbasis digital

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023