Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar menguat di perdagangan Asia, Selasa, didorong harapan bahwa Federal Reserve AS akan mulai menghapus pelonggaran moneter secara bertahap pada tahun ini, kata para dealer.

Angka inflasi yang lebih baik dari perkiraan juga menenangkan kekhawatiran atas perlambatan di China, memberikan dukungan lebih lanjut untuk greenback, kata para dealer.

Mata uang AS berdiri di 101,13 yen pada perdagangan sore di Tokyo, naik dari 100,99 yen di New York pada akhir Senin.

Euro dibeli 1,2861 dolar, dibandingkan dengan 1,2868 dolar, sementara juga diambil pada 130,09 yen dari 129,96 yen.

Angka menunjukkan Amerika Serikat menciptakan lebih banyak pekerjaan daripada yang diperkirakan pada Juni, menambah sejumlah data yang menunjukkan berlanjutnya penguatan dalam perekonomian, meningkatkan prospek the Fed akan segera mulai mengurangi stimulusnya.

Skema pembelian obligasi bank sentral 85 miliar dolar AS per bulan telah diakui memicu reli di pasar global.

Pedagang valuta asing (valas) sekarang akan melihat ke Tokyo pada Kamis, ketika kepala bank sentral Jepang (BoJ) Haruhiko Kuroda akan memberikan konferensi pers setelah pertemuan penetapan kebijakan.

Sementara bank sentral Jepang diperkirakan tidak akan meluncurkan langkah-langkah pelonggaran baru, komentar Kuroda akan menjadi petunjuk tentang langkah berikutnya untuk mendorong perekonomian.

Di China, data resmi menunjukkan inflasi mencapai 2,7 persen pada bulan lalu, yang seorang dealer senior sebuah bank besar Jepang mengatakan mencerminkan permintaan penjualan ritel yang kuat. Angka itu naik dari 2,1 persen pada Mei dan juga mengalahkan perkiraan 2,5 persen.

"Kehati-hatian telah meningkat bahwa China sedang melambat dengan cepat," seorang dealer bank Jepang mengatakan kepada Dow Jones Newswires.

"Data menunjukkan permintaan penjualan ritel yang kuat memberikan beberapa bantuan," katanya.

Dolar melemah terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS jatuh menjadi 60,06 rupee India dari 60,98 rupee pada Senin, menjadi 1,2779 dolar Singapura dari 1,2855 dolar Singapura, menjadi 30,10 dolar Taiwan dari 30,16 dolar Taiwan dan menjadi 1.143.60 won Korea Selatan dari 1.152,24 won.

Dolar juga merosot menjadi 31,38 baht Thailand dari 31,46 baht, menjadi 9.980 rupiah Indonesia dari 10.010 rupiah dan menjadi 43,59 peso Filipina dari 43,73 peso.

Dolar Australia menguat menjadi 91,26 sen AS dari 90,48 sen, sedangkan yuan China berpindah tangan pada 16,49 yen terhadap 16,48 yen, demikian AFP.
(A026/B008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013