Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi ini untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan penunjang menghadapi datangnya bencana yang diperkirakan meningkat
Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Apel Kesiapsiagaan dan Gelar Peralatan guna meningkatkan kesiapsiagaan personel lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi pada musim hujan ini.

"Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi ini untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan penunjang menghadapi datangnya bencana yang diperkirakan meningkat," kata Kepala BPBD Bantul Agus Budi Rahardjo saat memimpin Apel Kesiapsiagaan di Lapangan Paseban Bantul, Selasa.

Selain itu, kata Agus Budi yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, apel kesiapsiagaan yang diikuti 650 personel lintas sektor ini sebagai bentuk mitigasi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang yang berpotensi terjadi pada akhir 2023 hingga awal 2024.

"Ini adalah bentuk dari mitigasi bencana yang harus kita lakukan, frekuensi dan jumlah kejadian banjir, tanah longsor, cuaca ekstrim dan gelombang tinggi diperkirakan akan meningkat selama periode tersebut," katanya.

Dia menjelaskan, berdasarkan data pada Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Kabupaten Bantul pernah mengalami kejadian hidrometeorologi parah pada 2017 dan 2019, akibat siklon tropis Cempaka, yang mengakibatkan terjadinya banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Bantul.

"Ketika itu dampaknya tidak main-main, sangat kita rasakan, karena itu pemerintah kabupaten akhirnya harus menetapkan status tanggap darurat sebagai respon atas kejadian waktu itu," katanya.

Karena itu, kata dia, berkaca dari pengalaman bencana hidrometeorologi tersebut diperlukan langkah penanggulangan dan penanganan yang melibatkan koordinasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan dunia usaha secara komprehensif.

"Pencegahan dini melalui pemahaman resiko bencana, peningkatan kepekaan masyarakat terhadap bahaya serta penguatan koordinasi pentahelix menjadi fokus utama kita," katanya.

Selain itu, katanya, sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenali lingkungan dan potensi bencana juga menjadi hal yang sangat penting. Kemudian kesiapsiagaan juga harus ditingkatkan khususnya ketika potensi bencana sudah semakin dekat.

"Saat ini pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi bencana hidrometeorologi mulai provinsi, kabupaten, dan masyarakat yang berpotensi terdampak bencana itu. Mari bersama wujudkan Kabupaten Bantul yang tangguh bencana," katanya.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023