Jakarta (ANTARA) - Duta Persahabatan United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS) Atiqah Hasiholan mengatakan anak-anak yang hidup dengan HIV membutuhkan dukungan yang komprehensif.
 
"Anak-anak yang hidup dengan HIV membutuhkan dukungan yang komprehensif, mulai dari aspek gizi, informasi edukatif yang memadai, hingga dukungan psikososial," ujar Atiqah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
 
Dia menambahkan dukungan psikososial menjadi krusial mengingat banyak anak dengan HIV berasal dari latar belakang yang rentan, seperti keluarga kurang mampu atau korban kekerasan.
 
Berdasarkan data yang diberikan UNAIDS, angka transmisi vertikal HIV masih tinggi di Indonesia. "Maka dari itu perlunya mendeteksi lebih dini ibu hamil dengan HIV serta memastikan mereka mendapatkan pengobatan ARV untuk mencegah transmisi HIV kepada bayi," terang dia.

Baca juga: Pemkot Depok targetkan bebas HIV/AIDS pada 2030

Baca juga: Jakbar tingkatkan kinerja sektor non-dinkes untuk tanggulangi HIV/AIDS

 
Atiqah mendorong semua pihak, termasuk komunitas, sektor swasta, akademisi, media, dan pemerintah untuk bersatu dalam mendukung isu perempuan dan anak dengan HIV.
 
Melalui Aliansi Nasional untuk Anak dengan HIV, artis peran itu mengajak semua pihak untuk berkolaborasi demi melindungi dan mendukung kelompok perempuan dan anak.

Di Indonesia, sebanyak 39 persen dari total estimasi orang yang hidup dengan HIV adalah kelompok perempuan dan anak. Sementara hanya 18 persen ibu hamil dengan HIV positif yang menjalani pengobatan ARV. Dengan angka tersebut Indonesia menjadi salah satu negara dengan cakupan ARV terendah untuk ibu hamil di Asia-Pasifik.
 
Oleh karena itu, UNAIDS bekerja sama organisasi komunitas seperti Lentera Anak Pelangi, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Jaringan Indonesia Positif dan Yayasan Pelita Ilmu meninisiasi pembentukan Aliansi Nasional untuk Anak dengan HIV.

Baca juga: Dinkes DKI: Mayoritas kasus mpox sudah terjangkit HIV
 

Pewarta: Indriani
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2023