Keikutsertaan Indonesia pada agenda ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami bagi industri halal nasional....
Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memboyong industri halal nasional untuk mengisi Paviliun Indonesia di The 10th OIC Halal Expo 2023  di Istanbul, Turki, yang diselenggarakan pada  23-26 November.
 
Paviliun Indonesia di OIC Halal Expo yang digawangi oleh Kemenperin bekerja sama dengan KBRI Ankara dan KJRI Istanbul itu mengisi lahan seluas 96 meter persegi dan menghadirkan berbagai elemen industri halal nasional, khususnya para peraih Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2021-2023, para penerima fasilitasi sertifikasi halal Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) Kemenperin, dan industri binaan Kemenperin.
 
"Keikutsertaan Indonesia pada agenda ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami bagi industri halal nasional agar dapat lebih dikenal di dunia. Ke depan, kami harap lebih banyak industri halal yang bisa kami bawa ke event internasional untuk melebarkan sayap ke pasar halal global," kata Kepala Pusat Pemberdayaan Industri Halal Kemenperin Mohammad Ari Kurnia Taufik di Jakarta, Selasa.
   
Selama gelaran ini, 18 peserta pameran dalam Paviliun Indonesia menampilkan beragam produk halal nasional, antara lain meliputi makanan dan minuman, cokelat, minuman tradisional, suplemen herbal, produk home care, kosmetik, dan modest fashion.
 
Selain menampilkan aneka produk halal, kehadiran Kementerian Perindustrian pada agenda The 10th OIC Halal Expo dan World Halal Summit diperkuat pula dengan penyelenggaraan Indonesia Business Forum pada tanggal 25 November 2023 sebagai wadah temu bisnis antarperusahaan.
 
Hingga akhir gelaran The 10th OIC Halal Expo 2023, Paviliun Indonesia berhasil mencatat komitmen pembelian antar perusahaan (B2B) sebesar 670.000 dolar AS atau senilai Rp10,4 miliar, serta sejumlah potensi kerja sama lebih lanjut dengan mitra potensial, baik di lingkup negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) maupun non-OKI.

Baca juga: Kemenperin raih Anugerah Reksa Bandha 2023
 
Paviliun Indonesia dikunjungi antara lain oleh Wakil Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki Cetin Ali Donmez, Sekretaris Jenderal Organisasi D8 Ambassador Isiaka Abdulqadir Imam, mantan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki saat ini anggota Dewan Legislatif Mustafa Varank, Konsul Jenderal RI di Istanbul Darianto Harsono, dan para pengunjung lainnya.
 
Fitur utama yang menjadi daya tarik dari paviliun ini adalah adanya anjungan peragaan membatik, meja seduh-saji minuman tradisional dan ketersediaan penerjemah bahasa Turki yang memadai.

Baca juga: Kemenag Lampung catat 38.267 UMKM telah miliki sertifikat halal
 
Sebagai pilar penting ekonomi Indonesia, pengembangan ekonomi syariah dan industri halal berpotensi untuk meningkatkan PDB sebesar 5,1 miliar dolar AS.
 
Saat ini, Indonesia menempati peringkat kesembilan negara eksportir terbesar untuk negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dengan kontribusi sekitar 8,6 miliar dolar AS dari produk halal. Lebih dari itu, terbuka pula peluang ekspor produk halal Indonesia senilai 1,95 miliar dolar AS ke negara-negara anggota OKI dan sekitar 1,63 juta dolar AS ke negara-negara non-OKI.
 
Hal ini menunjukkan potensi yang sangat besar bagi produk halal nasional untuk bisa menembus pasar global, terutama dengan  dukungan promosi berskala internasional.
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023