"Kami melayangkan beberapa protes ke Komisi Disiplin PSSI terkait kericuhan yang terjadi pada pertandingan Persiraja Banda Aceh melawan PSMS Medan," ujar Andry Mahyar saat konferensi pers di Medan, Selasa.
Andry mengatakan, skuad ayam kinantan mendapat aksi tidak terpuji saat bertandang ke Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, seperti pelemparan botol mineral bahkan tertahan di dalam lapangan sampai pertandingan selesai.
"Bagi kami, seharusnya Persiraja mendapatkan sanksi yang tegas dari PSSI. Tindakan seperti itu sangat menjadi perhatian kita semua, kenyamanan dan keamanan harus kita kedepankan," kata Andry.
Menurutnya, pengamanan pada pertandingan Persiraja melawan PSMS Medan dinilai kurang maksimal karena jumlah keamanan tidak sebanding dengan jumlah penonton yang hadir.
"Terkait tiga hal yang kita laporkan, salah satunya soal pengamanan yang tidak sebanding dengan jumlah penonton. Keamanan yang hanya 60 dibandingkan 31 ribu penonton itu jelas suatu kesalahan," sebutnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga melaporkan Persiraja Banda Aceh karena melakukan intimidasi dan pemukulan terhadap pemain PSMS Medan pada laga tersebut.
"Pemain kita dipukul, mereka hanya dapat sanksi yang ringan. Untuk itu kami secara resmi sudah membuat keberatan baru," ujarnya.
Oleh karena itu, Andry berharap PSSI sebagai induk sepak bola indonesia harus bertindak tegas terhadap Persiraja Banda Aceh agar ke depan tindakan seperti itu tidak terulang kembali.
"Siapa yang menjamin kita main kesana, kalau tindakan seperti itu terulang kembali. Ini harus menjadi perhatian besar bagi PSSI," ujarnya.
Diketahui, pertandingan Persiraja melawan PSMS Medan yang digelar di Stadion Harapan Bangsa pada (18/11) berakhir imbang dengan skor 0-0 pada laga lanjutan Liga 2 musim 2023/2024.
Baca juga: PSMS Medan tahan imbang Persiraja Banda Aceh tanpa gol
Baca juga: Komite Wasit akui gol Persiraja ke gawang PSMS Medan tak offside
Baca juga: Komdis PSSI hukum Persiraja bermain tanpa penonton di kandang
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
