Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengundang sejumlah pihak, termasuk akademisi dan jurnalis untuk membahas mekanisme debat calon presiden dan calon wakil presiden dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan mulai Rabu (29/11), pihaknya akan secara maraton mengundang berbagai kalangan yang dianggap kompeten untuk membahas mekanisme debat capres-cawapres.

"Mulai dari kalangan akademisi, pemerintah, jurnalis, LSM, dan masyarakat sipil," ujar Hasyim di Gedung KPU, Jakarta, Selasa.

Pertemuan itu menurut dia, bertujuan untuk mematangkan mekanisme debat dan membahas topik yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Pemilu. Selain itu, mereka akan membicarakan metode debat, termasuk durasi dan aspek-aspek lainnya.

Hasyim mengatakan KPU juga akan mengundang tim dari pasangan calon untuk menyampaikan hasil pembahasan dari diskusi tersebut.

Langkah tersebut, lanjut Hasyim, diambil untuk memastikan saat menyusun pertanyaan atau merumuskan problematika yang akan menjadi bahan debat, semuanya sudah terkonfirmasi dengan baik.

KPU RI pada Senin (13/11), telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil Pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada Selasa, (14/11), pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Kemudian, jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Baca juga: KPU berkoordinasi dengan Satgas Siber pastikan keamanan data pemilih
Baca juga: KPU terkendala persiapan logistik di dua dapil karena sengketa

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023