London (ANTARA News) - Keberadaan gerilyawan Islam yang berperang di Suriah menjadi salah satu ancaman yang paling mengkhawatirkan bagi Inggris dan sekutunya, terutama jika mereka mendapatkan akses ke persediaan senjata kimia rezim, kata komite intelijen parlemen, Rabu.

Dalam laporan tahunan mereka, para anggota parlemen menyebutkan konsekuensi jika para gerilyawan yang terkait Al-Qaeda itu mendapatkan persediaan gas sarin dan agen saraf VX, serta risin yang dilaporkan dimiliki oleh Presiden Bashar al-Assad. Mereka menyebut hal itu sebagai akan menjadi "bencana".

Komite itu, yang mengawasi kinerja badan-badan intelijen Inggris, juga mendesak pemerintah untuk mempercepat upaya mengatasi ancaman serangan dunia maya yang "mengganggu".

"Unsur-unsur Al-Qaeda dan gerilyawan individu di Suriah saat ini mewakili ancaman kebangkitan teroris yang paling mengkhawatirkan Inggris dan Barat, " kata laporan itu.

Laporan itu mengutip peringatan dari kepala badan intelijen eksternal MI6, John Sawers, mengenai risiko "proliferasi yang sangat mengkhawatirkan saat rezim jatuh ".

Laporan itu juga menyimpulkan jika "ada risiko yang signifikan bahwa beberapa persediaan senjata kimia negara itu bisa jatuh ke tangan orang-orang dengan jaringan ke terorisme, di Suriah atau di tempat lain di wilayah ini."

"Jika ini terjadi, konsekuensinya bisa menjadi bencana besar."

Di bagian lain dari laporan itu, komite tersebut memperingatkan bahwa janji pemerintah untuk meningkatkan pertahanan Inggris melawan serangan dunia maya harus menjadi prioritas."

"Ancaman serangan dunia maya yang dihadapi Inggris mengganggu dalam ukuran skala dan kompleksitasnya, "katanya.

Negara-negara utama yang menjadi ancaman dunia maya terbesar -- "China dan Rusia, misalnya, diduga terlibat dalam serangan dunia maya" -- tetapi laporan itu juga mengatakan jika sejumlah negara juga diduga menggunakan kelompok-kelompok swasta untuk melakukan serangan yang disponsori negara.

Ia menambahkan, "Sementara pekerjaan sedang berlangsung untuk mengembangkan kemampuan yang akan melindungi kepentingan Inggris di dunia maya ... (kami) prihatin bahwa banyak dari pekerjaan ini masih berupa persiapan dan teori, " demikian AFP.
(G003/M014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013