Rio De Janeiro (ANTARa News) - Pembocor rahasia intelijen yang diburu Amerika Serikat, Edward Snowden, tidak takut dan tidak merasa menyesal telah mengungkapkan program-program pengintaian rahasia yang dilakukan oleh AS.

Hal itu dikatakan oleh wartawan yang pertama kalinya menerbitkan dokumen-dokumen rahasia.

Glenn Greenwald, wartawan Amerika yang bekerja untuk koran Inggris, Guardian, juga mengatakan dalam wawancaranya dengan AFP, Rabu, bahwa Venezuela tampaknya merupakan tujuan "masuk akal" bagi Snowden.

"Ia cemas menyangkut langkah berikutnya... tapi ia merasa baik-baik saja tentang perdebatan yang ditimbulkannya," kata Greenwald, yang menambahkan bahwa ia telah berbicara dengan Snowden pada hari Selasa.

"Dia sangat tenang, tanpa ada ketakutan apapun dan jelas merasa senang tentang pilihan yang telah dibuatnya," ujar wartawan yang tinggal di Rio itu.

Snowden, pria berusia 30 tahun yang merupakan bekas pegawai kontrak Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), telah mendapatkan simpati dari sejumlah negara Amerika Latin berhaluan kiri.

Venezuela, Bolivia an Nikaragua telah menawarkan untuk memberikan suaka baginya.

Greenwald mengatakan ia tidak tahu negara mana yang akhirnya akan menerima buronan AS itu, namun menduga bahwa Venezuela akan menjadi pilihan yang paling memungkinkan.

"Saya tidak membahas tentang rencana-rencananya menyangkut suaka, saya tidak terlalu tahu rencananya tentang hal itu," kata wartawan AS berusia 46 tahun tersebut.

"Menurut saya, Venezuela tampaknya merupakan pilihan yang paling masuk akal karena negara itu lebih besar dan kuat, dibandingkan dengan dua negara lainnya yang telah menawarkan suaka, dan bisa melindunginya," ujar Greenwald.

Namun, laman anti-kerahasiaan WikiLeaks mengatakan pada hari Selasa bahwa Snowden belum secara resmi menerima suaka dari Venezuela seperti yang disebut-sebut oleh seorang anggota parlemen Rusia melalui pesan yang dimunculkan di Twitter --namun kemudian dihapus., demikian AFP.
(T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013