Indonesia tidak akan pernah melalukan hubungan diplomatik dengan Israel
Jakarta (ANTARA) - Palestina adalah salah satu prioritas politik luar negeri bagi Indonesia dan akan terus menjadi perhatian Indonesia, kata Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning Kobarsyih. 

"Indonesia tidak akan pernah melalukan hubungan diplomatik dengan Israel," kata Bagus melalui video dalam acara Talk Show Peacemaker Forum dalam rangka Bulan Solidaritas Palestina 2023 di Jakarta, Rabu.

Bagus menegaskan dukungan Indonesia kepada Palestina akan terus dilakukan dalam berbagai cara.

Dukungan itu dimulai dengan  memperkuat kerja sama bilateral dengan pemerintah Palestina dalam berbagai sektor, sampai memanfaatkan forum bilateral, multilateral dan regional untuk menyuarakan perjuangan Palestina untuk merdeka dan  menjaga isu Palestina tetap menjadi perhatian internasional.

Baca juga: Sekjen PBB ajak dunia bersatu akhiri pendudukan Palestina oleh Israel

"Harapannya isu Palestina tetap menjadi perhatian, tetap diperjuangkan dan tetap menjadi fokus dari salah satu proses perdamaian di dunia," kata Bagus.

Indonesia juga menyerukan gencatan senjata permanen agar gencatan senjata berlanjut sehingga memberikan ruang yang lapang untuk penghentian kekerasan dan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Bagus mengapresiasi setinggi-tingginya inisiatif Aqsa Working Group (AWG) dalam melaksanakan bulan solidaritas Palestina pada November ini.

"Ini akan menjadi katalisator dan pendorong agar Palestina menjadi isu yang diperhatikan oleh masyarakat dunia, khususnya Indonesia agar ikut menyadari betapa beratnya perjuangan rakyat Palestina", kata Bagus.

Wakil Duta Besar Palestina untuk Indonesia Ahmed Metani yang hadir dalam acara itu menyebutkan bahwa pasukan Israel telah menghancurkan lebih dari 500 desa dan membuat lebih dari 800.000 orang mengungsi. "Mereka juga melakukan 60 pembantaian".

Baca juga: Partai Spanyol kecam dunia yang bungkam lihat genosida oleh Israel

Menurut Ahmed, sudah waktunya masyarakat internasional  menghentikan kebijakan  selektif dan bias dalam menegakkan keadilan.

"Rakyat Palestina mempunyai hak untuk menikmati martabat kebebasan secara aman. Kami ingin anak-anak kami ke sekolah dan ke universitas dengan aman", kata dia.

Ahmed berterima kasih kepada rakyat Indonesia atas dukungannya. Menurut dia, Indonesia telah berada di garis depan dalam mendukung perdamaian dan hak asasi manusia.

Dalam Rangka Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina Aqsa Working Group (AWG) berkolaborasi dengan Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia  menggelar Talk Show Peacemaker Forum di Jakarta pada Rabu yang dihadiri sejumlah pejabat SKSG UI, Kementerian Luar Negeri RI, MER-C, MUI dan Kedutaan Besar Palestina.

Baca juga: PBB peringatkan perang di Gaza bisa meluas ke Suriah

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023