Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyosialisasikan empat pilar kepada Keluarga Besar Pengurus Pusat Wirawati Catur Panca atau prajurit wanita empat lima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

"Dengan rangkaian Musyawarah Nasional Wirawati Catur Panca, saya memberikan sosialisasi empat pilar kepada beliau-beliau keturunan daripada para pejuang wanita, pejuang kemerdekaan," kata Bamsoet, sapaan akrabnya.

Menurut dia, Wirawati Catur Panca memiliki akar kesejarahan yang sangat kuat dalam kehidupan kebangsaan. Nilai-nilai patriotisme sebagaimana diteladankan oleh para laskar perempuan pada masa perjuangan kemerdekaan, telah ditransformasikan pada berbagai kegiatan sosial yang memiliki dampak signifikan bagi masyarakat.

"Selama 47 tahun berkiprah, Wirawati Catur Panca terus tumbuh dan berkembang menjadi organisasi modern yang tetap konsisten dalam memperjuangkan harkat, martabat, dan kedudukan wanita Indonesia," katanya menegaskan.

Baca juga: MPR: Sosialisasi Empat Pilar jadi pengingat kesepakatan pendiri bangsa

Bamsoet juga mengapresiasi peran dan kontribusi organisasi Wirawati Catur Panca sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Menurut dia, dalam konteks kemajuan peradaban, isu utama yang masih mengemuka adalah isu keadilan dan kesetaraan gender, di mana wanita bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan kaum pria.

Bamsoet menjelaskan salah satu tugas konstitusional yang diamanahkan kepada MPR, yang dalam implementasinya diselenggarakan melalui sosialisasi empat pilar MPR RI.

Empat Pilar MPR tersebut adalah Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta pandangan hidup bangsa. Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai konsensus soliditas kebangsaan, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan pemersatu bangsa.

Baca juga: MPR: Nilai-nilai empat pilar ada dalam ajaran Sunan Kudus
Baca juga: MPR sosialisasikan empat pilar lewat pentas seni budaya di Semarang

Pewarta: Fauzi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023